Follow Us

Pemuda Tiongkok Buat Rumah Unik Berbentuk Telur, Bentuk Protes karena Mahalnya Harga Rumah

Agnes - Jumat, 11 Januari 2019 | 09:00
Dai Hafei, pemuda Tiongkok yang tinggal di rumah berbentuk telur
AFP

Dai Hafei, pemuda Tiongkok yang tinggal di rumah berbentuk telur

IDEAonline - Setelah bertahun-tahun menyewa rumah sederhana, Dai Haifel, akhirnya memiliki rumahnya sendiri.

Tapi Dai bukan memiliki rumah baru dan dengan desain yang biasa

Karena rumah yang dimiliki Dai justru adalah sebuah rumah yang sempat menggemparkan seluruh negeri karena bentuk desainnya.

Ia tinggal di sebuah rumah dengan desain berbentuk telur.

Rumah ini juga sebagai langkah protes karena tingginya harga rumah yang ada di Beijing.

Baca Juga : Pasangan Ini Merasa Bahagia Tinggal di Selokan Selama 22 tahun, Begini Kisahnya!

Bagi sebagian orang, rumah dengan bentuk oval ini memang mewakili perjuangan yang harus dihadapi oleh masyarakat yang kebayakan berada di kasta rendah.

Dai tinggal di rumah telur ini dari Oktober hingga Desember 2010, ia juga terpaksa meninggalkan rumah ini karena terlalu dingin ketika musim dingin.

Orang-orang bereaksi dengan cara yang berbeda dengan cerita Dai.

Baca Juga : Ingin Miliki Tubuh Seksi Bak Angelina Jolie, Wanita Ini Operasi Plastik Hingga 50 Kali Kini Begini Wajahnya!

Tampilan interior rumah berbentuk telur
globaltimes

Tampilan interior rumah berbentuk telur

Banyak yang berasumsi bahwa ia terlalu miskin untuk menyewa kamar yang layak, atau bahwa ia melakukan protes diam-diam terhadap kebijakan perumahan pemerintah.

Yang lain juga bertanya-tanya apakah semuanya itu merupakan aksi publisitas untuk Dai, seorang arsitek, dan perusahaan tempat dia bekerja.

"Saya tidak punya niat menjadikannya hal yang politis ... saya mengambil jurusan arsitektur, saya punya waktu, dan saya hanya ingin bermain," katanya.

Baca Juga : Makin Nyaman, Ini 5 Area Tepat Menyelipkan Storage di Rumah Mungil

Kembali pada 2010, Standard Architecture yang berbasis di Beijing, tempat Dai bekerja saat itu memang meluncurkan proyek arsitektur konsep dalam sebuah pameran di Shenzhen, Provinsi Guangdong.

Idenya adalah untuk membuatnya seolah-olah telur telah diletakkan di kota-kota, dengan sejumlah rumah berbentuk telur yang tersebar di lanskap.

Menurut konsep itu, pemiliknya, yang kemungkinan besar adalah pekerja migran, dapat hidup di dalam telur dan menjalankan bisnisnya di siang hari, seperti restoran atau kedai KTV.

Baca Juga : Terinspirasi Sejarah Manufaktur, Starbucks Reserve Roastery Manhattan Hadir dengan Interior Gelap dan Aksen Tembaga

Rumah berbentuk telur ini bisa dipindahkan dengan menggunakan mobil
globaltimes

Rumah berbentuk telur ini bisa dipindahkan dengan menggunakan mobil

Dai memutuskan untuk mengambil desain konseptual ini dan mewujudkannya, dengan biaya sekitar 20.000 yuan atau sekitar Rp 41 juta.

Dai meminjam uang yang dia butuhkan dan mulai membangun tempat penampungan pada Juli 2010 menggunakan kawat besi, bambu, karung pasir, dan plexiglas.

Dua bulan kemudian, rumahnya selesai.

Dia memutuskan untuk mengangkutnya dari Shenzhen ke Beijing sehingga dia bisa tinggal di sana dan menghemat uang sewa.

Baca Juga : Dita Soedarjo Sudah Kaya dari Embrio, Tak Sangka Dirinya Malah Lakukan Hal Ini, Dita: Pencitraan?

Rumah berbentuk telur ini memiliki lubang pada bagian atas
AFP

Rumah berbentuk telur ini memiliki lubang pada bagian atas

Dai menemukan sebuah truk yang akan memindahkan rumah telurnya ke ibukota, dan ia memiliki ruang ekstra untuk menyimpan "telur" -nya.

Ketika dia pertama kali memberi tahu bahwa telur itu adalah rumahnya, tidak ada yang percaya padanya, jadi dia memberi tahu orang-orang bahwa itu adalah kapsul ruang.

Kini Dai dan keluarganya memang sudah tidak tinggal di rumah telur ini.

Dai sudah pindah ke Provinsi Hebei, 30 menut menggunakan bus dari Beijing.

Alasannya karena harga tanah dan rumah jauh lebih murah dibandingkan di Beijing.(*)

Editor : Maulina Kadiranti

Baca Lainnya

Latest