Konsep tropis tak lekang oleh waktu dan menawarkan suasana homey yang membuat betah. Inilah alasan kuat Yossi Hilda untuk terus mempercantik rumahnya dengan gaya arsitektur tropis, dalam hal ini: tropis Bali. Warna cokelat pun menjadi warna utama yang membentuk ruang.
Untuk menyempurnakan desain rumahnya, Yossi mengajak desainer dari Katulampa, Bogor. Salah satu ruang yang ingin didesainnya dengan menarik adalah walk-in closet. Ia ingin mendesain sekat ruang yang seolah-olah menyatu dengan lemari penyimpanan pakaian, tas, dan sepatu.
Walk-in closetmerupakan ruang yang penting bagi Yossi. Karena itulah, ia ingin ruang itu nyaman. Walk-in closetberukuran 3mx4m merupakan ruang perantara, yang terhubung dengan kamar tidur dan kamar mandi. Akses dari kamar tidur6mx8m ini berupa sekat unik yang menyatu dengan lemari.
Sekat berupa pintu yang diolah dari bentuk kayu finishing duko. Di samping pintu terdapat rak buku dengan bingkai warna putih untuk menyimpan pernak-pernik dan majalah. Sekat tersebut dua muka: bagian depan berada di kamar tidur dan bagian belakang di walk-in closet.
Antara kamar dan walk-in closet, walau terpisah tapi tetap terasa ada benang merah dalam penataannya. Pada setiap ruangan, penempatan barang tertutup di dalam lemari. Karenanya, walau lemari berbentuk "U" dan mengelilingi ¾ sisi dinding, ruang tak terasa sempit.
Di dalam walk-in closet, aksen menjadi penting untuk memanjakan rasa. Yossi pun menempatkan meja rias sebagai aksen. Desain meja yang ramping dengan kaki yang mengecil di bawah memang beda dengan lemari yang cenderung tanpa ornamen. Meja rias pun memberi kesan feminin, dengan adanya parfum, alat rias, dan aksesorinya. Poeff melengkapi meja rias yang ditempatkan di sisi pintu kamar mandi.
Kamar mandi terlihat lebih terang dengan batu alam warna krem, beda dengan warna di walk-in closet yang cokelat tua. Cokelat tua tak masalah di sini karena ada kaca di pintu lemari dan putih pada bingkai rak-rak buku. Sekat berupa pintu pun menjadikan ruang lebih dinamis.
Komposisi kayu, cermin, dan HPL motif urat kayu warna muda membuat pintu memiliki sentuhan seni. Karya Yossi ini pun jadi punya makna.
Foto: iDEA/Richard Salampessy