Rancangan hunian yang mengedepankan interaksi penghuni dengan alam sekitarnya benar-benar disuguhkan di rumah ini. Kebutuhan untuk berinteraksi itu diujudkan melalui permainan layout, organisasi ruang, konversi fungsi lahan, sistem pendukung, dan elemen bukaan. Semua itu dirancang saling berhubungan dan saling mendukung, sehingga tercipta hunian yang ramah lingkungan.
Massa bangunan terlihat mendominasi lahan horizontal, sehingga lahan seluas 264m2 itu nyaris tak bersisa. Tantangan ini yang mendorong untuk diterapkannya prinsip eko desain. Sang arsitek, Budi Pradono, piawai merancang hunian ini menjadi ramah lingkungan. Langkah awalnya adalah mengonversi lahan hijau pada setiap elemen bangunan.
Konversi lahan hijau yang paling menarik berada di lantai dua. Ada taman dan kolam ikan koi sebagai titik pusat ruangan, dengan pembatas area berupa kaca. Pohon tabebuia, talas-talasan, dan hamparan rumput gajah mini membangun suasana hijau yang menyejukkan. Kesejukkan dapat dinikmati dari ruang keluarga, ruang duduk, ruang tamu, ruang makan, dan mushola.