Coba lihat taman ini. Letaknya di sebelah ruang makan, dengan bagian atap yang terbuka. Antara taman dan ruang makan menyatu tanpa sekat. Seluruh lantainya menggunakan plesteran semen, lalu ditutup dengan koral putih. Di tengah-tengah taman ada kolam ikan koi berbentuk persegi panjang dengan air terjun mini di tengah-tengahnya. Area taman ini dibatasi oleh tembok.
Material batu alam, tampil begitu dominan di sini. Tengoklah, selain permukaan lantai yang dipenuhi batu koral putih, sisi-sisi kolam pun dilapis batu templek. Selain itu, seluruh tembok taman menggunakan batu palimanan. Taman ini dihijaukan tanaman dalam pot yang disusun di pinggir taman dan tepi kolam. Taman pun terlihat rapi dan asri.
Lantai dari semen memang cukup praktis dimanfaatkan sebagai taman. Dengan cara ini, kotor akibat tanah basah atau gangguan cacing dapat dihindari. Jika Anda tertarik untuk mendesain taman seperti ini, hal pertama yang harus diperhatikan adalah kemiringan lantai untuk menyalurkan air hujan ke tempat pembuangan Buatlah lantai dengan kemiringan minimal 3ยบ.
Karena taman dibuat tanpa atap, air hujan akan langsung membasahi area taman, termasuk dinding yang dilapis dengan batu palimanan. Perhatikan untuk melakukan perawatan dinding sebulan sekali agar batu terhindar dari lumut sehingga batu indah dipandang.
Membuat kolam di tengah taman, juga harus memperhatikan sistem pembuangan dan sirkulasi airnya. Kolam harus dikuras, sedikitnya satu kali dalam dua bulan, atau satu kali sebulan saat musim hujan. Pembersihan kolam, selain mempercantik tampilan, juga mencegah kolam menebarkan bau tak sedap.
Teks Dewi Kartini Foto iDEA/ Tri Rizeki Darusman