Follow Us

Koleksi Tanaman Variegata di Taman Chandra Gunawan

G. Sujayanto/Titik Kartitiani - Selasa, 23 September 2014 | 06:48
Koleksi Tanaman Variegata di Taman Chandra Gunawan
G. Sujayanto/Titik Kartitiani

Koleksi Tanaman Variegata di Taman Chandra Gunawan

iDEAonline.co.id - Taman seluas 5.000 m2 di Sawangan, Depok, Bogor, Jawa Barat itu didominasi tanaman berdaun indah dan pohon. Taman pemilik Godong Ijo Nursery ini unik, seunik tanaman koleksinya. Hijau dan terawat. Terdiri dari beragam pohon koleksi yang dari sosoknya terlihat bahwa yang mengisi kebun di kediaman Chandra Gunawan, bukanlah pohon murah. Palem langka, ragam jenis Zamio, dan beragam tanaman dari negeri jauh. Hanya saja, ketika melihat lebih detail, kita akan menemukan betapa kebun itu menyimpan keeksotisan yang heterogen. Tiap helai daun yang kita tahu dimiliki oleh tanaman di luar sana, tapi menjadi berbeda ketika dikoleksi di kebun Pak Chandra. Karena daun-daun di sini, 70% variegata. Selain itu, tekstur daun beragam jenis palem, enchepalarthos, dan zamio yang langka.

Tiap helai daun itu seperti menyimpan catatan Pak Chandra Godong Ijo 'belajar' tentang tanaman. Godong Ijo adalah nurseri yang kemudian ia bangun setelah 'addict' tanaman. Bagi yang tidak tahu, tanaman tidak akan berarti apa-apa. Tapi bagi yang mempelajari, semakin banyak ilmu yang tak diketahui tentang tanaman. Misteri yang menjadi magnet para pencinta tanaman untuk terus menggali.

Berawal dari Palem

"Saya kira kalau dilihat dari desain, taman itu biasa saja. Karena perancangnya 'dipaksa' menata tanaman yang sudah ada. Beda kalau kita minta bikin taman, desainnya dibikin baru nyari tamanan yang cocok," kata Pak Chandra mengawali perbincangan. Beragam tanaman koleksi yang paling unik dari nurseri, dibawa ke rumah untuk ditanam. Hanya agar tak terlihat sekadar kumpulan tanaman seperti show room, perancang taman diminta bantuan untuk menata agar terlihat lebih indah. Diakui Pak Chandra, hasilnya tak optimal. Karena tanaman yang semestinya tidak ada, harus ditanam karena tak ada tempat lain.

Rimbun taman bergaya tropis itu menyimpan tegakan pohon tinggi yang dominan berwarna hijau. Sedikit sekali tanaman berbunga, kecuali beberapa jenis dengan bunga menyala. Misalnya Warszewiczia dengan warna bunga merah menyala, heliconia kuning dan oranye serta beberapa anggrek dengan bunga kecil.

Net luas yang menutupi 1/3 dari kebun itu melindungi beragam tanaman variegata. Sebagian besar daun variegata tak suka sinar matahari. Bila sinar berlebihan, daun akan menjadi hijau. Rasanya aneh menemukan tanaman yang biasanya hijau polos, menjadi berwarna hijau putih. Katuk, mangga, dracaena, anggrek, sansevieria, mahkota dewa, cemara dan beragam tanaman bahkan yang jarang ditemukan ada variegatanya.

"Ada kebanggaan sendiri ketika kita punya yang orang lain tidak punya," jawab Pak Chandra ketika ditanya alasan mengoleksi tanaman ini. Selain itu, berharap kebun itu menjadi tempat bernaung banyak spesies langka yang mungkin tak bisa lagi ditemukan di tempat lain. Mungkin tak selengkap kebun raya, tapi minimal lahan setengah hektar itu menjadi wujud dari banyak mimpi Pak Chandra tentang tanaman. Termasuk mimpi memiliki double coconut palm (Lodoicea maldivica). Tanaman dengan biji terbesar di dunia asal Afrika. Bukan hanya sekadar bijinya yang unik karena terbesar, juga kisah perjalanan tanaman ini menarik. Kata Pak Chandra, di Padang ditemukan biji double coconut palm di pantai dan dibuat menjadi hiasan. Terbayang seberapa jauh perjalanan sebutir biji itu mengarungi samudera lepas, dari Afrika sampai Indonesia.

Teks : Titik KartitianiFoto : Easton Ebenhard

Editor : G. Sujayanto/Titik Kartitiani

Latest