Follow Us

Apakah Harga Jasa Arsitek Itu Selalu Mahal?

Febrina Syaifullana (@vinna_mooo) - Senin, 07 November 2016 | 07:00
Apakah Harga Jasa Arsitek Itu Selalu Mahal
Febrina Syaifullana (@vinna_mooo)

Apakah Harga Jasa Arsitek Itu Selalu Mahal

iDEAonline.co.id - Harga jasa arsitek selalu dianggap mahal. Seandainya ditanya, "Kenapa gak pakai jasa arsitek saat membangun rumah?", yakin deh pasti kebanyakan dari kita bakal menjawab, "Ah, takut mahal" atau "Habis mahal, sih." Anggapan bahwa harga jasa arsitek menguras kantong, membuat banyak orang enggan menggunakannya. Mereka, Anda dan saya juga, mungkin lebih memilih nyontek gaya yang ada di majalah atau hasil browsing di internet.

Selama ini, saya belum pernah mendengar langsung dari arsitek, soal harga jasa mereka. Penasaran juga, apa ya pendapat mereka soal anggapan ini?

Sempat mendengar tanggapan seorang arsitek yang cukup ternama, Andra Matin. Saya yakin banyak di antara Anda yang pernah mendengar namanya. Ternyata tidak mudah juga menjawabnya. Andra Matin membandingkan jasa arsitek dengan desainer fesyen. Katanya, kalau desainer fesyen bisa menghargai karyanya dengan harga selangit, mengapa kami - arsitek - tidak bisa? Menurutnya, soal patokan harga jasa arsitek berkaitan dengan bagaimana para arsitek tersebut menghargai karya mereka sendiri.

"Kita tidak mungkin menghargai sebuah karya, kalau si penciptanya sendiri tidak menghargai karyanya, kan?," begitu kata Mas Aang, panggilan akrab Andra Matin. Tapi, jangan buru-buru menyimpulkan kalau jasa arsitek itu pasti mahal. Menurut Mas Aang, harga tidak akan menjadi mahal, kalau hasilnya setimpal.

Sudah menjawab demikian panjang, ternyata masih belum memuaskan juga. Jadi timbul pertanyaan baru. Kalau memang demikian, berarti hampir tidak mungkin dong, orang dengan keuangan pas-pasan bisa memakai jasa arsitek? Menanggapi pertanyaan ini, akhirnya Mas Aang membagi resep, bagaimana caranya menekan harga jasa arsitek.

Kata mas Aang, kuncinya adalah negosiasi. Seringkali arsitek mau saja menurunkan harga jasanya, asal kliennya ga minta macam-macam. Artinya, si klien lebih membebaskan sang arsitek mewujudkan kreativitasnya. Nah, kalau sudah begini, pilihan ada di tangan kita, calon klien. Kalau pengen ini itu, macam-macam, ya siap dengan risiko merogoh kantong lebih dalam.

Namun, perlu juga arsitek memperlihatkan hasil karyanya sendiri. Ya, "narsis" di website sendiri bisa menjadi pilihan. Terlebih lagi kini mudah dalam mengakses internet di mana pun. Ketika arsitek sibuk dengan kerjaannya, bisa menggunakan

Dengan begitu, arsitek dan calon pengguna jasa arsitek sama-sama mendapat timbal balik yang setimpal, bukan? Arsitek bisa memperlihatkan "keahliannya" dan calon pengguna jasa arsitek mempunyai "gambaran" untuk huniannya kelak. Jadi, jangan takut menggunakan jasa arsitek iDEA Lovers!

Sumber foto: ntt.edu.vn

Editor : Febrina Syaifullana (@vinna_mooo)

Latest