Follow Us

Jangan Anggap Remeh! Ini Dia yang Harus Diperhatikan untuk Mencegah Korsleting

- Kamis, 12 Oktober 2017 | 05:00
Tips Jitu Menghemat Listrik dari Lampu
idea

Tips Jitu Menghemat Listrik dari Lampu

iDEAonline - Korsleting kerap menjadi momok penghuni rumah. Urusan listrik kadangkala bikin ngeri-ngeri sedap.

Kondisi daya listrik dan perilaku penghuni rumah memang bisa memicu korsleting yang berujung kebakaran. T

api, kalau kita memperhatikan dengan baik kondisi kelistrikan, tentu rasa aman semakin tebal.

Perhatikan Perilaku Ini

Perilaku penghuni terhadap segala sesuatu yang berhubungan dengan kelistrikan juga harus menjadi perhatian.

Jangan anggap remeh soal keteledoran, kalau tak ingin listrik memicu kebakaran. Nah, ada empat perilaku teledor yang kerap terjadi di rumah.

Menyambung kabel yang tidak tepat

Anda mungkin pernah membetulkan kabel yang terputus, beberapa kesalahan yang umum dilakukan adalah letak sambungan antara dua buah kabel negatif dan positif yang berdekatan, kurang kuatnya sambungan, dan tidak terpasangnya isolasi khusus listrik (gagal isolasi).

Hal-hal tersebut dapat mengakibatkan bahaya seperti korsleting, menimbulkan bahaya tersengat ataupun kebakaran.

Pemakaian daya melewati kapasaitas Mini Circuit Breaker (MCB)

Anda harus menggunakan listrik sesuai daya yang terpasang, misalnya untuk daya 1300 watt maka semua peralatan listrik maksimal 1300 watt atau kurang.

Jangan mengganti MCB di atas batas daya langganan Anda. Misalnya, daya langganan 1300 VA (6A), MCB-nya Anda ganti dengan 2200VA (10A).

Kabel tak memenuhi SNI

Jangan menggunakan kabel tanpa label atau tanda SNI.

Kabel SNI menjamin keamanan listrik dan Anda mesti menyesuaikannya dengan kapasitas beban.

Setiap kabel memiliki arti yang berbeda-beda.

Contohnya, terdapat tulisan 2x1,5 mm max. 500 watt, artinya kabel ini dapat dipakai untuk pemakaian maksimal 500 watt.

Sakelar dan MCB tak sesuai SNI

Perhatikan saat membeli sakelar dan MCB. Anda harus memilih produk yang sudah punya label SNI.

Kasus korsleting kerap kali dipicu oleh penggunaan alat listrik yang tidak menggunakan produk yang telah lulus standar nasional.

Teks TIYA SEPTIAWATI

Editor : Maulina Kadiranti

Latest