Follow Us

Wow Ternyata 4 Bahan Bangunan Ini Dapat Digunakan Sebagai Pengganti Kayu!

Pipit - Minggu, 18 Maret 2018 | 06:00
Foto: salco-company.com/
Agustina Sapitri

Foto: salco-company.com/

Penulis Devi F. Yuliwardhani

iDEAonline - Tampilan kayu selalu menjadi sesuatu yang menarik untuk dihadirkan di rumah atau bangunan. Tampilannya yang berkesan alami menjadi daya tarik sendiri. Tidak hanya itu, ruangan atau bangunan Anda akan berkesan hangat dengan adanya material ini.

Akan tetapi, memilih kayu sebagai bahan bangunan bukanlah sesuatu yang mudah. Anda harus siap dihadapkan pada harga kayu yang cukup mahal jika menginginkan kualitas yang baik. Belum lagi perawatannya.

Namun, material-material ini bisa menjadi alternatif jika Anda ingin mendapatkan tampilan kayu. Berikut bahan bangunan pengganti kayu.

1. HPL (High Pressure Laminate)

Foto: salco-company.com/
Lembar laminasi ini umumnya digunakan untuk melapisi permukaan mebel. Yang paling sering ditemui adalah pada kabinet dapur. Tidak hanya warnanya saja yang menyerupai kayu, teksturnya juga.

Pemasangan dilakukan dengan merekatkan HPL ke permukaan-permukaan yang ingin dilapisi dengan menggunakan lem. Pengolesan lem dilakukan di lembaran HPL dan di permukaan mebel. Pengolesan dilakukan sebanyak 2-3 kali dengan jeda.

Salah satu kelebihan HPL dibandingkan kayu adalah kekedapannya terhadap air. Walaupun begitu, tidak menutup kemungkinan bahwa perekat akan terlepas jika terkena air. Jadi, untuk merawatnya, Anda harus memastikan permukaannya selalu kering.

2. Vinyl

Foto: thespruce.com
Sistem anti kuman dan anti gores menjadi salah satu kelebihan pelapis lantai ini dibandingkan dengan kayu.

Bahan bangunan pengganti kayu yang satu ini mampu menghasilkan produk yang tahan benturan, lebih stabil, dan tak mudah retak. Bahkan vinyl juga memiliki kemampuan untuk meredam panas dan suara.

Tidak sulit untuk memasang vinyl di lantai Anda. Jika ruangan Anda berukuran kurang dari 30 m2. Anda hanya perlu menggunakan double tape.

Akan tetapi, ada baiknya Anda menggunakan tenaga ahli jika ruangan Anda lebih luas. Penggunaan lem kuning dan sambungan lembaran vinyl membuat pengerjaannya lebih sulit.

Walau mempunyai lapisan anti gores, sesuaikan jenis material dengan intensitas lalu lintas orang. Untuk material yang cukup riskan tergores, tempatkan di area privat seperti kamar tidur.

3. Keramik

Foto: mfg.regionaldirectory.us
Teknologi cetak digital saat ini sudah memungkinkan diproduksinya keramik dengan tampilan yang sangat mirip dengan kayu. Bukan hanya secara visual, teksturnya juga sangat mirip. Selain itu, cetakannya yang minim lekukan membuat jarak nat lebih sempit. Hal ini membuat sambungan tersamarkan dan tampilan alami kayu jadi lebih terasa.

Cara yang paling mudah untuk memasang keramik adalah dengan menggunakan adonan semen instan. Dalam memasang, Anda harus memastikan bahwa tidak ada rongga saat pemasangan. Rongga ini dapat membuat keramik popping.

Tidak banyak perawatan yang harus Anda lakukan pada keramik. Anda hanya perlu menempatkan keramik tepat pada tempatnya. Misal, keramik indoor tidak cocok di letakan di area teras atau area luar karena cenderung licin. Tingkat porositasnya juga cukup tinggi.

4. Kayu Komposit

Foto: buildabroad.org
Batang kayu tiruan ini terbuat dari 65% tepung kayu, 25%plastik, dan 10% zat aditif. Tepung kayu dihasilkan dari proses penghancuran dan penghalusan kayu asli jenis meranti atau nangka. Serbuk kayu kemudian dicampur dengan plastik dan zat aditif lain dan dicetak menjadi lembaran dan batang WPC (Wood Plastic Composite).

Dengan campuran plastic dan zat aditif lainnya, kayu komposit tahan terhadap air dan rayap. Cocok digunakan dinding, lantai, plafon bahkan pagar luar rumah. Pemasangan kayu komposit ini tidak berbeda dengan kayu biasa. Alat yang digunakan juga sama, palu, gergaji, dan sekrup.

Untuk jenis tertentu dibutuhkan dudukan berbahan plastik untuk sambungannya. Sedangkan untuk perawatan, cukup lakukan pembersihan dan pengecatan berkala bila permukan mulai kusam.

Editor : iDEA

Baca Lainnya

Latest