Follow Us

Yuk, Cegah Banjir dengan Membuat Taman Hujan Alami di Pekarangan Rumah, Makin Hijau!

- Kamis, 10 Mei 2018 | 02:00
Taman hujan (dok. hijaudaun.net)
idea

Taman hujan (dok. hijaudaun.net)

Editor Healza Kurnia H.

iDEAonline - Saat ini banyak sekali cara yang dilakukan oleh kontraktor hunian maupun gedung-gedung menggunakan sistem biopori dan sumur resapan untuk meningkatkan penyerapan air ke dalam tanah.

Tentunya keberadaan dua sistem peresapan terebut untuk mencegah genangan air yang menyebabkan terjadinya banjir dan tanah longsor.

Akan tetapi, tampaknya hal itu belum dapat mencegah polutan berbahaya dari udara yang terlarut dalam air hujan dan mencemari badan air.

Taman hujan adalah konsep baru penyerapan hujan ke dalam tanah, yang berupa neraca air mini.

Model taman hujan (dok. tukangtamanmadiun.com)
Neraca air adalah tempat air hujan berkumpul dan terserap, sehingga tercipta keseimbangan air tanah, seperti terbentuknya danau, rawa, empang, dan situ.

Selain dapat berfungsi sebagai drainase, taman ini juga dapat menyaring polutan logam berat, seperti tembaga, cadmium, chrom, timah, dan zinc, yang terlarut dalam air hujan.

Baca juga: Daur Ulang Jeans Bekas Jadi 10 Dekorasi Rumah yang Keren Banget!

Penyaringannya oleh lapisan mulsa serbuk gergaji dan serpihan kayu.

Taman hujan dapat diletakkan di pinggir perkerasan, seperti carport, driveway, dan pool deck, sehingga run off (aliran air) dapat langsung diserap.

Talang dari atap dapat disalurkan melalui pipa atau selokan alami yang tertutup rumput ke taman ini.

Untuk membuat taman hujan, kita dapat memanfaatkan lahan seluas mungkin.

Taman hujan di pekarangan rumah (dok. rumahpantura.com)
Bentuknya bisa bulat, lonjong, organik, kotak, atau memanjang seperti pagar hidup.

Luasan taman yang ideal dapat diperoleh dengan kita menghitung volume cekungan.

Cara menghitung luas ideal adalah dengan mengalikan luas atap dengan debit air hujan harian dan koefisien 0,623.

Infomasi curah hujan harian didapatkan dari curah hujan bulanan pada bulan terbasah, misalnya Desember atau Januari, dibagi 30 hari.

Perlu diingat bahwa air yang menggenang pada cekungan diharapkan segera meresap dalam hitungan jam, sehingga tidak menjadi sarang nyamuk.

Selamat mencoba, iDEA Lovers!

Editor : iDEA

Latest