Follow Us

Gereja Santa Anna Duren Sawit Jadi Contoh Atas Maraknya Komunitas Tergerbang

- Senin, 14 Mei 2018 | 12:30
Gereja Katolik Santa Anna di Duren Sawit, Jakarta Timur
idea

Gereja Katolik Santa Anna di Duren Sawit, Jakarta Timur

iDEAonline - Peristiwa bom yang meluluhlantakkan bangunan ibadah dan kantor polisi di Surabaya, Jawa Timur membuat geram publik dan para pihak. Negeri kita pun kembali mendapat sorotan dari masyarakat dunia. Sayangnya, pandangan itu bersifat negatif.

Kami mencoba memahami bagaimana trauma para korban yang selamat saat berada di dalam lokasi atau lingkungan yang terdampak. Saat mencari tahu lebih jauh, kami mendapatkan salah satu penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa Program Studi Arsitektur Departemen Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Indonesia. Namanya, Mustika Sari.

Mustika mengadakan penelitian dengan judul “’Komunitas Tergerbang’ Sebagai Manifestasi Ruang dari Ketakutan Masyarakat Kota”. Hasil penelitian Mustika menjadi materi yang diujikan dalam sidang skripsinya pada 2 Juli 2008.

Interior Gereja Katolik Santa Anna di Duren Sawit di Jakarta Timur
Berikut petikannya:

Untuk dapat hidup dengan nyaman maka manusia perlu mengatasi ancaman-ancaman yang memicu rasa takut itu. Cara yang dilakukan manusia untuk mengatasi rasa takutnya secara spasial adalah dengan memberi jarak pada sumber ancaman dan mengadakan batas agar tidak terjadi interaksi antara dirinya dengan sumber itu.

Pengadaaan batas baik secara fisik maupun non fisik sebagai pemenuhan kebutuhan rasa aman dan antisipasi terhadap rasa takut ini kemudian mewujudkan sebuah komunitas yang terekslusifkan dari lingkungannya. Komunitas ini terpisah dari lingkungannya karena adanya batas yang menggerbangi baik berupa batas fisik yang menggerbangi ruang bertinggal maupun batas non fisik yang menggerbangi pemikirannya.

Keberadaan komunitas tergerbang Tujuan memberikan gambaran bagaimana reaksi terhadap ketakutan yang dirasakan masyarakat kota dimanifestasikan ke dalam ruang sehingga perasaan takut itu dapat teratasi.

Untuk mewakili rasa takut dari kelompok minoritas, Mustika memilih Gereja Katolik Santa Anna. Tempat ibadah yang ada di Jalan Duren Sawit, Jakarta Timur ini adalah salah satu gereja yang pernah diledakkan oleh bom yang diletakkan di dalam gereja pada Juli 2001.

Gereja Katolik ini pertama kali dibangun pada 1983 karena dirasa perlu melihat pertumbuhan umat Katolik di wilayah Klender, Duren Sawit dan sekitarnya yang melesat jauh dari jumlah awal 40 – 60 orang (tahun 1970) menjadi 2,425 (1977).

Gereja ini dibangun di tengah-tengah permukiman warehga yaitu Pondok Bambu Mas yang secara umum merupakan warga kelas menengah dan Komplek Kavling TNI AL. Warga pada keduanya dapat dikatakan sebagai warga kota yang terdidik dan berpenghasilan cukup.

Beberapa waktu setelah peristiwa itu, pihak pengurus gereja memutuskan untuk mengadakan renovasi besar-besaran pada keseluruhan bangunan gereja pada 2004.

Setelah kejadian itu hingga kini pihak gereja masih sering merasa was-was tiap ada orang asing yang berkeliaran di sekitar gereja dengan aktivitas mencurigakan.

Editor : iDEA

Baca Lainnya

Latest