iDEAonline -Mengalahkan 68 arsitek dalam sayembara untuk membangun museum Tsunami Aceh, Ridwan Kamil keluar sebagai juara. Ialah yang mendesain bangunan museum Tsunami Aceh.
Ridwan Kamil mengatakan bahwa proyek ini menjadi yang tersulit karena banyak mengeluarkan air mata saat mendesain karena teringat dengan bencana tsunami tersebut.
Untuk membangun museum Tsunami Aceh, setidaknya menghabiskan dana Rp140 Milyar.
Pembangunan museum ini tidak hanya sebagai bangunan memorial saja.
Lebih dari itu, museum Tsunami Aceh juga menjadi pusat penelitian, tempat edukasi, dan juga sebagai simbol kekuatan masyarakat Aceh dalam menghadapi bencana tsunami.
Ide desain arsitektur museum Tsunami Aceh berasal dari rumah panggung Aceh.
Lantai dasar bangunan 4 lantai ini memang dirancang mirip rumah tradisional Aceh. Dindingnya pun banyak memakai secondary skin dan dinding lengkungnya ditutupi oleh relief geometris.
Selain itu, desain museum Tsunami Aceh juga banyak memasukkan budaya Aceh dan nuansa keislaman.
Ada beberapa desain museum Tsunami Aceh yang terasa “spesial”, yakni desain pintu masuk museum. Ya, desain pintu masuk museum berupa lorong sempit dan gelap agar membuat pengunjung merasakan apa yang dirasakan oleh korban dahulu.