Bermodal Botol dan Karet Bekas, Arsitek Ini Bangun Rumah dari Sampah

Jumat, 16 November 2018 | 13:00

Rumah Dari Sampah

IDEAonline - Dengan barang-barang yang mudah ditemukan, membangun rumah hijau dengan biaya terjangkau kini bukan lagi sekedar impian.

Salah satunya Michael Reynolds, arsitek ini fokus dalam memanfaatkan bahan ramah lingkungan dalam setiap rancangannya.

Material yang digunakan pun merupakan bahan yang umum ditemukan, mulai dari botol hingga ban bekas.

Dalam sebuah video yang diunggah akun Facebook 60 Second Docs, Reynolds mengungkapkan bahwa dia memilih memanfaatkan sampah sebagai bahan baku pembuatan rumah.

Baca Juga : 30 Tahun Cuma Jadi Ganjal Pintu, Ternyata Batu Ini Harganya 1,5 Miliar

"Saya belum pernah berada di tempat mana pun yang tidak memiliki ban, kaleng, dan botol," ujar Reynolds dalam video berdurasi 60 detik tersebut.

Menurutnya, jumlah ban di muka bumi melebihi jumlah pepohonan, bahkan kerap dibuang begitu saja.

Dengan alasan itulah, Reynolds kemudian memiliki ide untuk membuat rumah ramah lingkungan. Uniknya, sekitar 50 persen komponen material bangunan ini merupakan hasil daur ulang.

Hal ini membuat rumah rancangan Reynolds menjadi rumah ramah lingkungan sekaligus terjangkau bagi kalangan menengah ke bawah.

Rumah Dari Sampah

Baca Juga : Bisa Merusak Energi, Ini 3 Sudut Penting di Rumah Menurut Fengshui

Pada dasarnya, rumah rancangan Reynolds hanya memanfaatkan bahan atau sampah yang ada di sekitar.

Rumah yang disebut Earthship tersebut dibangun menggunakan bahan kaleng, botol, alumunium, atau pun limbah daur ulang.

Material ini kemudian direkatkan dengan batu bata serta bahan anti termal lainnya, agar dinding rumah bisa menangkal panas.

Bahkan, proses konstruksinya juga tidak membutuhkan waktu yang lama. Reynolds melengkapi rumah rancangannya dengan sistem Biotektural.

Rumah Dari Sampah

Baca Juga : Cukup 5 Menit! Ini Trik Mudah Mendekorasi Kamar Mandi Jadi Cantik

Sistem ini memberikan resapan air serta sirkulasi pada tanaman di sekitar rumah. Sehingga penghuni tidak harus menyiram atau menyimpan air khusus untuk tanaman.

Tak lupa, Reynolds melapisi atap rumah dengan bahan yang mampu menangkal panas. Selain itu, rumah ini menghadap ke arah cahaya matahari.

Pada musim panas, bangunan juga memiliki tirai khusus yang bisa menghalangi masuknya cahaya ke dalam.

Pada bagian belakang rumah, terdapat tumpukan ban bekas. Penempatan ban ini bukan tanpa alasan.

Baca Juga : Cepat dan Gampang, 4 Cara Ini Bikin Rumah Rapi dalam Sekejap!

Material ini berguna untuk menyerap hawa panas dari dalam ruangan, dengan menyalurkannya keluar melewati saluran.

Tak lengkap rasanya jika rumah ramah lingkungan ini tidak memiliki taman. Pada bagian depan, terdapat taman khusus yang dilengkapi dengan tempat penyimpanan air.

Rancangannya mampu diaplikasikan ke dalam berbagai tempat, termasuk di wilayah tundra seperti Alaska atau dataran tinggi di Texas.

Rumah ini juga mempunyai panel surya sebagai sumber energi bangunan loh, IDEA Lovers.

Saat ini, Reynolds juga tengah mengembangkan perumahan di New Mexico.

Meski mendapat beberapa kritikan, Reynolds dan perusahaannya, Eartship Biotecture, berhasil mengembangkan rumah ramah lingkungan dengan harga terjangkau di berbagai penjuru dunia. (*)

Tag

Editor : Maulina Kadiranti