IDEAonline-Masjid yang dibangun di atas tanah, bisa dilihat oleh banyak orang mungkin merupakan hal yang biasa.
Namun bagaimana dengan masjid yang dibangun di perut bumi dengan kedalaman 1.760 meter?
Hal ini mungkin terdengar tak biasa.
Masjid ini bernama Majid Baabul Munawwar yang letaknya di Tembagapura, Timika, Papua.
Masjid ini memang sengaja dibuat bagi karyawan PT Freeport untuk melakukan kegiatan ibadah.
Perusahaan tambang emas di Papua ini memang memiliki setidaknya 32 ribu karyawan yang berasal dari seluruh Indonesia dan pastinya memiliki keyakinan yang berbeda-beda.
Maka untuk mengakomodir kebutuhan rohani karyawannya, maka PT Freeport membuat sebuah masjid.
Baca Juga : Inspirasi Ruang Tamu di Lahan Mungil, Ceria dengan Sofa Kuning
Masjid ini memang sengaha dibuat di kedalaman 1.760 meter untuk efisiensi waktu antara bekerja dan ibadah.
Setelah jadi, masjid tersebut kemudian diresmikan pada Juni 2016 dan dinamai Masjid Baabul Munawwar.
Walaupun berada di dalam tanah, nyatanya kapasitas tamping masjid tergolong banyak.
Yaitu mencapai 250 orang.
Pembuatan masjid Baabul Munnawar sendiri diarsiteki oleh Alexander Mone yang merupakan alumnus Bina Nusantara.
Untuk strukturnya dikerjakan oleh Andrew Parhusip yang merupakan lulusan ITB.
Baca Juga : Pusat Penelitian Luar Angkasa Jepang Akan Dibuat di atas Kawah Bulan
Di samping Masjid Baabul Munawwar ini juga terdapat tempat ibadah bagi umat pemeluk agama Nasrani, yaitu Gereja Oikumene Soteria.
Gereja tersebut juga berada di deep mile level zone.
Kedua bangunan tersebut dibangun pada 2014 dan mulai digunakan satu tahun kemudian.
Dua tempat ibadah itu memang sengaja berdampingan sebagai wujud toleransi agama walaupun berada di nun jauh di perut bumi.
Dilansir Kompas.com, pada 2017, Presiden Direktur Freeport Indonesia yang juga mantan Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI (Purn) Chappy Hakim menerima 3 piagam penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI).
Piagam tersebut untuk masjid dan gereja dengan lokasi terdalam dari permukaan tanah.
Kedua, masjid yang terleat di elevasi tertinggi (3.730 meter di atas permukaan laut).
Pasalnya, selain masjid dan gereja di bawah tanah, Freeport juga membangun masjid Al Araf di area pertambangan terbuka Grasberg.
Satu rekor nasional, yaitu perusahaan tambang dengan program pengembangan dan pelatihan terlengkap bagi masyarakat lokal.
"Yang istimewa adalah, masjid dan gereja yang ada di bawah tanah ini yang menjadi fasilitas bagi para pekerja, maka dibangunlah berdampingan yang dipisahkan oleh sebuah ruang yang digunakan untuk berwudhu (Islam) atau mensucikan diri (Nasrani) sebelum mereka beribadah," kata Chappy.(*)