4 Tips Pakai AC Agar Tak Lekas Rusak dan Stabil Mendinginkan Ruangan

Rabu, 21 November 2018 | 10:54
familylivingtoday.com

Salah satu penggunaan energi terbesar pada rumah tangga terdapat pada pendingin ruangan (AC). Karena itu, ada beberapa hal bisa dilakukan untuk menghemat energi AC.

IDEAonline - Menyalakan air conditioner (AC) kerap jadi ritual pertama yang dilakukan saat tiba di rumah setelah beraktivitas dari luar.

Rasa gerah seakan sirna saat badan terkena hembusan angin sejuk AC.

Namun bagaimana jika sedang asyik-asiknya menikmati udara dingin, tiba-tiba AC tak dingin?

Jika hal itu terjadi apakah kamu akan langsung menyalakan AC?

Perlu diketahui, kebiasaan menyalakan AC secara langsung tanpa jeda adalah salah satu alasan usia AC tak bertahan lama.

Baca Juga : Berdinding Kaca Transparan, Kamar Mandi Umum Ini Berada di Alam Terbuka

Kompresor pada AC yang bertugas mendinginkan ruangan perlu jeda “istirahat” sebelum bekerja kembali.

Setidaknya, berikan waktu sekitar satu menit sebelum kamu menyalakan AC.

Jika tidak, dipastikan AC tak akan awet.

Lebih baik bersabar sebentar daripada harus mengeluarkan ongkos mahal untuk memperbaiki atau bahkan membeli AC baru.

Agar AC tahan lama walaupun AC yang dibeli mereknya bagus, AC tidak akan bertahan lama jika terjadi kesalahan pemasangan atau ketiadaan perawatan.

Karena itu, perhatikan juga beberapa hal ini agar AC tak lekas rusak.

Baca Juga : Mulai Rp 50 Ribuan, Renovasi Backsplash Dapur dengan Keramik Tegel

1. Servis teratur

Lakukan pembersihan atau servis AC setiap 3 bulan sekali.

Kotoran yang terus menerus menumpuk, berpotensi mengganggu cara kerja AC.

Jika dibiarkan, AC akan cepat rusak dan masa pakainya pun dapat berkurang.

2. Pemasangan yang salah

Kerusakan mungkin terjadi pada awal pemasangan.

Meski ada kemungkinan penyebabnya terdapat pada ketidaksempurnaan atau cacat produk, kemungkinan lain yang lebih besar adalah cara pemasangan yang tidak tepat, seperti pemasangan unit AC outdoor yang miring.

Baca Juga : Ternyata AC dengan Watt Rendah Belum Tentu Hemat Listrik, Cari Tahu yang Benar Yuk!

Selain itu, proses flaring (pemasangan pipa pada AC outdoor) seringkali hanya dilakukan dengan cara manual menggunakan obeng.

Padahal cara ini dapat menimbulkan kebocoran, yang mengakibatkan AC menjadi tidak dingin.

Cara standar pemasangan seharusnya menggunakan alat khusus.

Hal ini terkait dengan pengalaman dan pengetahuan dari installer/ petugas pemasang AC.

Karena itu, pastikan installer AC Anda memiliki sertifikasi lulus training pemasangan AC.

Baca Juga : Jangan Buru-buru Gunakan AC, Cari Tahu Dulu Penyebab Panas di Rumah!

3. Faktor lingkungan

Kerusakan AC bisa juga disebabkan karena faktor lingkungan.

Contohnya pemasangan AC di daerah pantai yang dapat mempercepat proses karat.

Akibatnya, masa pakai AC di daerah tersebut semakin singkat.

Baca Juga : Sangat Dibutuhkan, Ternyata 4 Benda Ini Sumber Racun di Rumah

4. Pasang suhu yang tepat

Saking merasa kegerahan, kamu pun kerap mengatur temperatur hingga 16 derajat celsius ditambah kipas maksimal pula.

Jika sering dilakukan sebaiknya hentikan atau minimal kurangi kebiasaan ini.

Pasalnya, suhu 16 derajat celsius kecil kemungkinan bisa dicapai pada satu ruangan di kota bercuaca panas dengan ukuran AC standar.

Jika dipaksakan, AC akan terus bekerja keras mencapai suhu yang jelas-jelas tak mungkin tercapai.

Kompresor jadi terlalu lelah dan gampang aus.

Baca Juga : Gagal Perankan Nagini di Fantastic Beasts, Begini Tampilan Rumah Acha Septriasa yang Kini Menetap di Australia!

Padahal, temperatur 23 sampai 25 derajat celsius sebenarnya sudah cukup membuat ruangan nyaman.

Suhu di bawah 20 derajat celsius—selain sulit dicapai AC—pun akan terasa tak nyaman di kulit.

Namun, jika temperatur tak kunjung sejuk setelah menyetel suhu kisaran 23 hingga 25 derajat celsius, periksa kapasitas AC.

Bisa jadi AC tak sesuai dengan luas ruangan sehingga tak mampu menurunkan suhu sesuai yang tertera di remote control AC. Kapasitas AC bisa diukur dari besaran paard kracht (PK).

Semakin luas ruangan yang perlu didinginkan, makin besar kebutuhan PK AC.

Jika ukurannya tak sesuai, lagi-lagi kompresor bekerja terlalu keras sehingga memangkas usia produktif AC. (*)

Baca Juga : 7 Cara Menata Rumah Ramah Anak, Agar Aman Saat Bermain dan Belajar

Tag :

Editor : Alfa