7 Cara Menata Lampu di Rumah, Cermat Jangan Cuma Asal Terang

Rabu, 21 November 2018 | 19:00
Behance

Fungsinya, selain mendukung penerangan saat penghuni rumah beraktivitas, pencahayaan juga dapat mempercantik tampilan rumah.

IDEAonline - Cara menata lampu di rumah dengan tepat adalah yang yang penting.

Cara menata lampu di rumah ternyata susah-susah gampang.

Gampang, jika mengikuti semboyan “asal terang”, tak peduli sudah memadai atau belum cahaya itu untuk menerangi kegiatan.

Susah, karena ternyata kegiatan yang ada di rumah sangat beragam, dan masing-masingnya memerlukan jenis cahaya yang berbeda.

Jika cara menata lampu tepat, cahaya yang keluar akan optimal, dan ujung-ujungnya bisa membuat kamu menjadi nyaman.

Baca Juga : 4 Panduan Cara Menata Lampu, Agar Terangnya Tak Membuat Silau

Tapi sebaliknya, cahaya yang tidak tepat bisa membuat mata cepat lelah.

Efek dari cara menata lampu pun bisa berbeda-beda tergantung penataannya.

Sebagai contoh sistem pencahayaan tidak langsung pada ruangan.

Ada beberapa sistem pencahayaan untuk di ruangan.

Nah, agar cahaya di rumah menjadi optimal dan sesuai dengan kebutuhan, berikut 7 cara menata lampu yang bisa dilakukan.

Baca Juga : 6 Tip Cara Menata Karpet di Rumah, Memilih Motif Hingga Ukuran

1. Penuhi kebutuhan cahaya utama

Penerangan yang paling mendasar dan mutlak ada di setiap ruang dikenal dengan general lighting atau penerangan umum.

Penerangan ini harus menerangi seluruh ruang secara merata, sebab fungsinya adalah untuk memberi cahaya penghuni rumah sehingga bisa melakukan aktivitasnya.

Pencahayaan ini tidak usah terlalu terang, namun cukup agar ruangan tidak terlalu gelap.

Biasanya dipakai lampu jenis downlight untuk mendapatkan penerangan yang rata di seluruh ruangan.

Baca Juga : Cara Menata Rak Buku Ini Ternyata Bisa Ungkap Kepribadianmu, Loh!

2. Tentukan kegiatan yang butuh cahaya lebih

Cobalah menganalisa, bagian atau area mana saja yang digunakan untuk melakukan kegiatan spesifik yang memerlukan cahaya yang lebih terang.

Berikan pencahayaan setempat (task lighting) yang mengarah pada tempat kita menjalankan aktivitas tersebut.

Di ruang tidur misalnya, kamu memerlukan task lighting untuk menerangi kegiatan membaca, merias diri, atau bahkan belajar.

Di dapur, kamu memerlukan cahaya setempat ini untuk menerangi kegiatan memasak, memotong, dan sebagainya.

Baca Juga : 6 Tip Cara Menata Karpet di Rumah, Memilih Motif Hingga Ukuran

3. Manfaatkan dimmer

Dengan dimmer, kamu bisa mengatur keredupan lampu sesuai dengan keinginan.

Di ruang tidur misalnya, saat kamu masih terjaga yang kita butuhkan adalah lampu yang terang.

Sedangkan saat ingin tidur, yang dibutuhkan adalah lampu yang cahayanya redup.

Hal ini bisa diatasi dengan menggunakan dimmer pada lampu downlight atau pada lampu meja yang diletakkan di atas nakas.

Beberapa desainer bahkan memanfaatkan dimmer untuk mengatur komposisi lampu sehingga tercipta efek yang diinginkan.

Baca Juga : 7 Cara Menata Dapur Mungil, Memasak Pun Lega dan Jadi Menyenangkan

4. Sediakan lampu malam

Di setiap area yang mungkin dilewati pada jam-jam tidur sebaiknya disediakan lampu malam yang redup, yang fungsinya sekadar menghindari ruang-ruang tersebut menjadi gelap gulita sehingga sedikit sulit atau bahkan berbahaya dilalui.

Area yang memerlukan lampu ini antara lain tangga dan lorong menuju toilet.

5. Sebar titik lampu

Sinar yang bersumber hanya dari satu titik akan menyebar ke segala arah.

Akibatnya, akan muncul juga bayangan di segala arah.

Ruang yang demikian tentunya tidak begitu nyaman.

Sebaiknya dalam satu ruang yang cukup luas (lebih besar dari 6 m x 6 m) terdapat lebih dari satu sumber sinar.

Kalaupun agak sulit mengadakan lebih dari satu sumber sinar, kamu bisa membuat satu titik lampu tersebut bercabang menjadi beberapa titik sinar.

Tentu saja untuk ruang-ruang yang relatif lebih kecil seperti foyer, menempatkan satu titik lampu sudah cukup baik.

Baca Juga : Cara Menata Kamar Tidur Ini Bikin Suami Betah Berlama-lama, Hubungan Makin Intim!

6. Coba indirect lighting

Jika kamu berpikiran untuk meminimalisir intensitas cahaya agar tidak terlalu silau dan mengurangi bayangan yang tidak perlu, maka dapat menggunakan sistem pencahayaan tidak langsung atau indirect lighting.

Sistem pencahayaan tidak langsung maksudnya adalah 90 persen sampai 100 persen cahaya diarahkan ke langit-langit atau dinding bagian atas kemudian dipantulkan untuk menerangi seluruh ruangan.

Kekurangannya adalah efisiensi cahaya total dari sumber cahaya yang jatuh pada permukaan benda akan berkurang, sementara untuk kelebihannya adalah tidak menimbulkan silau dan bayangan sehingga lebih nyaman.

Pencahayaan jenis ini cocok untuk diterapkan pada ruangan yang tidak membutuhkan intensitas cahaya terlalu terang, seperti kamar tidur dan ruang kerja.

Yang dibutuhkan adalah cahaya yang dapat memberikan kenyamanan pada mata selama beraktivitas dan indirect light bisa jadi solusinya.

Baca Juga : 5 Cara Menata Ruang Kerja Menurut Fengshui, Jadi Lebih Produktif

7. Cahaya di dapur

Di dapur modern selayaknya ada dua konsep penerangan, yaitu yang menyeluruh dan terfokus.

Penerangan menyeluruh tentu untuk menerangi seluruh ruang, sementara penerangan terfokus untuk membantu kelancaran aktivitas memasak dan di atas meja dapur.

Untuk penerangan menyeluruh, kamu bisa memilih lampu berjenis linier atau memanjang.

Lampu ini akan memberikan efek menyebar, hingga ruangan terang merata.

Contoh lampu TL (tube lamp) atau flourescent tube alias neon. (*)

Baca Juga : 6 Cara Menata Walk in Closet, Ruang Pamer Butik Pribadi di Rumah

Editor : Alfa

Baca Lainnya