Aneh Tapi Nyata, Rumah Miring di Jakarta Ini Didesain Sebagai Simbol Anti Kemapanan

IDEAonline - Rumah Miring atau Slanted House adalah sebuah rumah berukuran 320 meter persegi yang berdiri di atas lahan seluas 8 meter.

Rumah ini terletak di kawasan Pondok Indah, Jakarta.

Pondok Indah sendiri adalah kawasan yang elit, dimana banyak selebritis, pilitikus, dan musisi terkenal tinggal di sana.

Baca Juga : Dekat Kampus UNSW, Banyak Kalangan Pebisnis di Cari Hunian di Daerah Ini

RumahMiringdirancang oleh Budi Pradono Architects sebagaiantitesis terhadap rumah dan gaya-gaya Eropa yang ada di Jakarta.

Baca Juga : Hostel di Yogyakarta Ini Punya Konsep Nyeleneh Layaknya Gudang Mobil Bekas, Unik Banget!

Budi Pradono Architects ingin menciptakan "antitesis ekstrim" untuk kolom dekoratif dan detail mediterania yang ditampilkan di rumah-rumah yang ada sekelilingnya.

Ketika rencana untuk rumah ini pertama kali terungkap pada tahun 2011, para arsitek menggambarkan proyek tersebut sebagai "simbol anti kemapanan".

Bingkai frameputih dari rumah ini miring ke arah jalan, sudut miringnya dimaksudkan sebagai kritik terhadap lingkungannya.

"Beberapa anggota parlemen yang paling sukses di Jakarta, serta beberapa selebritis yang berasal dari daerah lain, merasa seperti harus memiliki rumah di daerah ini," kata pendiri studio Budi Pradono kepada Dezeen.

"Simbol-simbol kesuksesan ini umumnya ditunjukkan oleh bahasa arsitektur. Misalnya, beberapa kolom struktural yang mirip dengan yang ada di Italia atau Prancis. Pilar-pilar ini menunjukkan keberhasilan," tambahnya.

Sementara frame dimiringkan sebagai simbol ketidakstabilan, lantai di dalam tingkat dan dilapisi kaca.

Panel kaca, yang bersudut sesuai dengan struktur, memperlihatkan kolam renang dalam ruangan dan penanaman berlimpah.

Kamar tidur utama yang besar dan kamar mandi besar berada di lantai pertama, sedangkan lantai paling atas digunakan sebagai lounge dan suite tamu.

Baca Juga : Sulit Mengumpulkan DP Rumah? Simak 5 Tips Ini Agar Cepat Terkumpul

"Area kamar mandi seluas 16 meter persegi bertindak sebagai respon terhadap tren gaya hidup perkotaan saat ini yang biasanya menghabiskan lebih banyak waktu di kamar mandi," jelas Pradono, "di mana pengguna dapat memiliki waktu lebih tenang, ruang kontemplatif serta tempat beristirahat saat menggunakan smartphone, membaca koran atau media sosial sebagai perangkat komunikasi. "

Tangga jala putih dengan tapak tembus cahaya menghubungkan tiga lantai, yang masing-masing memiliki akses ke teras bertingkat di mana pohon tinggi tumbuh melalui bukaan melingkar.

Baca Juga : Landmark Baru Kota Wujin, Berbentuk Bunga Teratai dan Ekstotis Saat Malam

Budi Pradono Architects juga mendesain rumah lain di dekat Jakarta yang juga memiliki elemen-elemen miring, jala detail dan penanaman dalam ruangan. (*)