Sering Disepelekan, Ini Dia 7 Bahaya yang Mengintai Jika Tetap Tidur di Kasur Berusia Tua!

Kamis, 22 November 2018 | 20:05

Ilustrasi kasur

IDEAonline - Banyak orang yang tak menyadari bahaya tidur dengan kasur yang sudah usang. Padahal, ada banyak efek negatif tidur kasur yang sudah tua.

Kasur yang kita pakai untuk tidur juga berpengaruh bagi kesehatan loh, IDEA Lovers!

Ada banyak alasan yang membuat kita harus mengganti kasur lama tersebut.

Melansir dari Reader's Diggest, berikut 7 bahaya jika tidur di kasur yang berusia tua:

Baca Juga : Sempat Nikah Siri dengan Paula, Intip Megahnya Lokasi Pernikahan Baim Wong

1. Menimbulkan alergi

Ilustrasi Alergi

Bill Fish, selaku pelatih tidur bersertifikat, mengatakan adanya kemungkinan tungau debu pada kasur yang telah berusia tua.

Sementara, durasi tidur yang baik untuk kesehatan adalah 7-9 jam setiap malam.

"Saat tidur, tubuh mengeluarkan kulit mati dan minyak alami yang dapat mengundang tungau," paparnya.

Menurut Fish tungau debu bisa hidup di berbagai jenis kasur. Semakin tua usia kasur, semakin banyak tungau yang hidup di dalamnya.Tungau inilah yang menyebabkan alergi dan memperparah asma.

Baca Juga : Tak Perlu Awak, Ini Tampilan Hotel Berjalan yang Diproduksi 2021

Berdasarkan penuturan John D. Ramirez Jr dari Florida Orthopedic Institute, tungau juga berpotensi menyebabkan penyakit kulit seperti eksim loh.

2. Memperparah asma

ilustrasi asma

Noah Siegel, M.D, seorang dokter tidur bersertifikat di Harvard, mengatakan orang yang menderita alergi debu atau asma dapat mengalami penyumbatan hidung dan masalah pada saluran napas.

"Asma bisa mengganggu ritme sirkadian tubuh dan cenderung terjadi di sore dan malam hari," paparnya.

Ritme sirkadian adalah proses biologis yang menunjukkan osilasi endogen dan berulang setiap sekitar 24 jam.

Baca Juga : Tidak Asal, Ini 4 Aturan Dasar Memajang Bingkai Foto yang Penting untuk Diketahui

Menurut Cynthia Bodkin, selaku ahli pengobatan masalah tidur, kasur berusia tua bisa memperparah kondisi asma.

"Tidur di kasur lama tidak langsung menyebabkan asma di malam hari. Tapi, bisa memperburuk gejala asma bagi penderitanya," ucap Bodkin.

3. Munculnya jamur di kasur

Ilustrasi tungau

Setelah berusia delapan tahun, bobot kasur akan bertambahn karena penumpukan debu, sel kulit mati dan keringat.

Menurut Siegel, kelembaban dan keringat dapat menyebabkan tumbuhnya jamur di kasur yang menyebabkan alergi.

Baca Juga : Berada di Tengah Gurun Yordania, Begini tampilan Hotel Terkecil di Dunia Seharga Rp 760 Ribu

"Kasur berusia tua bisa dipenuhi banyak jamur yang mempengaruhi pernapasan dan kesehatan," tambanya.

Dia mengatakan, jamur bisa menjadi penyebab alergi yang sulit didentifikasi. Ada banyak jenis jamur penyebab alergi atau membuat kita menjadi sensitif.

4. Menyebabkan sakit di leher dan punggung

Ilustrasi kasur

Todd Goldman, ahli perawatan gangguan pada sistem otot dan tulang belakang, nyeri di leher dan punggung adalah hal umum yang disebakan kasur tua.

"Tidur di kasur usang bisa menekan ligamen, tendon dan sendi tulang belakang," papar Goldman.

Baca Juga : 6 Tips Persiapan Sebelum Pengecatan, Satu Sapuan Cat Mengubah Ruang

Menurut Kavita Sharma, selaku pakar pengobatan tulang bersertifikat, semakin tua usia kasur yang kita pakai, kasur akan semakin rapur dan tak baik untuk tulang belakang. Hal ini membuat kita susah mempertahankan postur tubuh yang benar saat tidur.

“Mempertahankan postur yang tepat sangat membantu dalam mengurangi nyeri punggung bagian bawah,” kata Sharma.

5. Menimbulkan stres

ilustrasi stress

Berdasarkan riset, kualitas tidur juga berpengaruh pada stres dan usia kasur yang digunakan saat tidur mempengaruhi kualitas tidur.

Tempat tidur yang baru dapat meningkatkan kualitas tidur dan mengurangi ketidaknyamanan di punggung.

Baca Juga : Habiskan Miliaran Rupiah, Intip Venue Pernikahan Gisela Gading yang Berada di Atas Tebing

Stres membuat banyak orang kurang tidur. Sebaliknya, kurang tidur juga dapat menyebabkan stres.

Yuk, buang kasur tua mu sekarang juga sebelum menimbulkan berbagai bahaya!(*)

Editor : Pipit

Baca Lainnya