5 Hal yang Tidak Boleh Digunakan Dengan Pelembut Pakaian, Bisa Sebabkan Masalah Kesehatan

Senin, 26 November 2018 | 08:30
laundry care

Jangan gunakan pelembut pakaian untuk 5 hal ini

IDEAonline-Pelembut pakaian yang biasa digunakan untuk melembutkan pakaian ketika mencuci menjadi favorit sebagian orang.

Alasannya tentu saja karena fungsi dari pelembut itu sendiri.

Selain digunakan untuk melembutkan pakaian, pelembut ini juga bisa digunakan untuk hal lain.

Misalnya uantuk menghapus wallpaper atau menghilangkan debu.

Tapi seperti deterjen atau sabun cuci lainnya, ada yang tidak boleh kamu gunakan dengan pelembut pakaian.

Apa saja sih?

Simak selengkapnya seperti yang dilansir dari apartmenttherapy.com

Baca Juga : 7 Inspirasi Desain Dapur Mungil, Memasak Pun Jadi Lebih Nyaman

Jangan (selalu) menggunakan pelembut pakaian ketika mencuci handuk

Salah satu hal yang menyebalkan adalah ketika kamu selesai mandi dan meraih handuk. handukmu terasa kaku dan rapuh.

Pelembut kain bisa kamu gunakan untuk melembutkan handuk dan menjaga handuk tetap halus.

Namun terlalu banyak menggunakan pelembut pakaian ternyata bisa mengurangi daya serap pada handuk.

Daripada menggunakan pelembut kain, lebih baik kamu menggunakan secangkir cuka putih dan ditambah setengah cangkir baking soda ketika mencucinya.

Baca Juga : Sering Salah Kaprah, Orang Dewasa Tak Disarankan Menggunakan Sabun Bayi Meski Punya Masalah Kulit, Ini Dia Alasannya!

Cuci Pakaian

Hindari penggunaan pelembut pada jenis kain tertentu

Karena mengandung zat kiia, pelembut buisa merusak dan menimbulkan kerusakan pada bahan-bahan tertentu.

Hindari menggunakannya pada bahan jenis microfiber, misalnya handuk karena bisa mengurangi daya serapnya.

Selain handuk, pakaian olahraga, pakaian anak-anak atau bahan yang tahan air seperti polyester, bahan yang mengandung elastane dan nilon juga tidak disarankan menggunakan pelembut.

Baca Juga : 10 Inspirasi Desain Wallpaper untuk Interior Ruangan Lebih Ceria

Jangan digunakan untuk barang-barang bayi

Lebih baik tidak menggunakan pelembut pada pakaian bayi.

Untuk satu hal, banyak piyama bayi dibuat dengan bahan tahan panas, dan pelembut kain bisa mengurangi keefektifannya.

Bayi juga memiliki kulit yang lebih sensitif, yang mungkin menjadi iritasi dengan bahan kimia keras seperti pelembut pakaian atau deterjen biasa.

Untuk menjaga pakaian bayi tetap lembut tanpa menambah risiko yang tidak perlu, cobalah deterjen yang dicampurkan dengan sedikit cuka.

Baca Juga : Akui Pernah Jadi Istri Kedua, Peggy Melati Sukma Kini Mantap Bercadar Hingga Ganti Nama, Lihat Huniannya Yuk!

Mengucek pakaian

Jangan menuang langsung pelembut langsung pada kain

Tidak seperti penghilang noda, pelembut pakaian tidak dimaksudkan untuk digunakan dalam cucian langsung.

Menuangnya langsung pada pakaian bisa meninggalkan noda dan bintik-bintik berminyak, lilin yang mungkin sulit dihilangkan.

Untuk mencegah pelembut pakaian dari pakaian, pastikan tidak mengisi mesin secara berlebihan sehingga air dapat bersirkulasi dan mengencerkan serta mendistribusikan pelembut dan detergen.

Baca Juga : Diam-diam Menikah di Yunani, Suami Olivia Jensen Ternyata Pengusaha Kaya Raya, Tampilan Rumahnya Jadi Sorotan!

Jangan gunakan pelembut pakaian jika ada bahan alami sebagai penggantinya

Sulit untuk menyerah pada staples laundry yang biasa gunakan, tetapi jika sadar lingkungan, kamu mungkin ingin mempertimbangkan membuang pelembut kain sama sekali.

Pelembut pakaian memang mengandung bahan kimia berbahaya yang dapat berdampak negatif terhadap tubuh.

Salah satu efeknya adalah asma yang sangat menjengkelkan hingga iritasi pada kulit.

Beberapa ahli menghubungkan BPA dalam pelembut kain dengan risiko kanker yang lebih tinggi.

Jadi jika memang ada alternatif pengganti, sebaiknya lebih menggunakan bahan alami.

Salah satunya adalah menggunakan cuka.(*)

Tag

Editor : Pipit