Awas! Sering Disepelekan, Bahan Pembersih Pakaian Ini Ternyata Bisa Meracuni Anak

Minggu, 02 Desember 2018 | 17:30

Detergen pakaian

IDEAOnline -Bahan-bahan pembersih selalu mengandung unsur kimia dan mikroorganisme yang bisa berdampak buruk pada kesehatan.

Itulah sebabnya, beberapa produsen bahan pembersih mengeluarkan produk khusus untuk mencuci perlengkapan bayi dan anak-anak.

Menurut Dr. rer.nat. Budiawan, Direktur Pusat Kajian Risiko dan Keselamatan Lingkungan, FMIPA-Universitas Indonesia ini menambahkan, bahan-bahan pembersih seperti deterjen khusus untuk perlengkapan anak tetap mengandung surfaktan.

Baca Juga : Reuni Akbar 212 Digelar Hari Ini, Intip Dulu Rumah Habib Rizieq yang Jauh dari Kesan Mewah

Ini adalah bahan kimia sintetik di dalam deterjen, tetapi kadarnya tidak sekeras seperti dalam deterjen umumnya.

"Bahan-bahan pembersih ini juga memiliki kadar pH yang lebih rendah, tapi kemampuan membersihkannya sama saja," lanjut pria yang juga aktif sebagai dosen toksilogi di fakultasnya.

"Namun jangan lupa, perhatikan cara pemakaian dan takaran yang dianjurkan," tambah Budiawan.

Bukankah umumnya kalian suka menambahkan takaran agar busanya banyak? Padahal, busa bukanlah unsur utama dalam proses pembersihan.

Baca Juga : Paling Bahaya di Dunia, 10 Tanaman Ini Bisa Sebabkan Lumpuh, Kejang-kejang Hingga Mati Seketika!

"Busa yang lebih banyak tidak berarti bisa membersihkan lebih bersih. Malah, busa yang berlimpah-limpah ini bisa membebani lingkungan karena mengandung zat-zat kimia aktif," tandasnya.

Penting diketahui, umumnya kadar pH pada deterjen khusus untuk bayi dan balita sudah dibuat rendah dengan kemampuan mencuci yang menyamai deterjen biasa.

Jika pH pada deterjen biasa berkisar antara 10-11, maka pada deterjen khusus balita ini, nilai pH layaknya netral, yaitu sekitar 7.

Ilustrasi Mencuci

"Kotoran yang melekat di baju anak umumnya kan berupa lemak, seperti susu, makanan, serta feses. Nah, proses pencucian dengan pH ini cukuplah untuk membersihkan kotoran-kotoran tersebut," papar Budiawan.

Baca Juga : Tak Lagi Jadi Gudang, Loteng Bisa Kita Manfaatkan Sebagai Ruang yang Cantik dan Berguna, Loh!

Disamping itu, deterjen ini umumnya telah ditambah dengan zat kimia yang sifatnya tidak mengganggu sifat deterjen itu sendiri.

Contohnya, jika dicuci memakai deterjen biasa tanpa bahan pelembut, topi wol bayi akan terasa kaku. Namun dengan deterjen khusus, bahan wol akan tetap lembut.

"Jadi, tetap nyaman dipakai oleh si bayi atau anak, sehingga tak membuatnya rewel." Uangkap Budiawan.

Walau begitu, bukan suatu keharusan, kok, untuk memakai deterjen khusus ini. Terutama jika harganya dianggap mahal dan didapatnya pun tak mudah.

Budiawan menyarankan, pakai saja sabun mandi batangan atau cair, atau deterjen biasa yang kadar pH-nya netral. "Tak masalah sepanjang kandungan zat-zat kimianya tidak mengubah fisik tekstil."

Baca Juga : 14 Tahun Menikah Belum Dikaruniai Anak, DJ Winky Pamerkan Huniannya Lengkap dengan Ruang Basement Serbaguna

Selain itu, Moms pun wajib tahu mencuci sayur dan buah-buahan dengan sabun pembersih boleh saja dilakukan.

Namun kemudian harus dibilas bersih-bersih dengan air matang, dua atau tiga kali. Biar bagaimanapun, sabun pembersih mengandung bahan kimia sintetis yang seharusnya tidak masuk ke dalam tubuh manusia.

spreipercabandung.blogspot.com

Mencuci baju menggunakan air panas bisa boros

Baca Juga : 9 Ide Renovasi Agar Rumahmu Lebih Rapi, Teratur dan Terorganisir

Bila mencuci dengan deterjen, hindari kontak langsung dengan kulit tangan, karena akan menimbulkan iritasi pada kulit. Lebih baik gunakan sarung tangan plastik.

Pembersih lantai yang sering kita sebut karbol mengandung derivat fenol atau cresol yang sifatnya disinfektan dan juga senyawa klor yang menyebabkan korosit.

Bayangkan bila zat yang bersifat korosit ini masuk ke tubuh si kecil yang kita sayangi. Bagaimana bisa?

Ketika habis mengepel dengan karbol, lantai memang tampak "kinclong" karena kotoran menghilang.

Baca Juga : Dinikahi Duda Pengusaha Kaya Asal Malaysia, Begini Kemewahan Rumah Laudya Cynthia Bella yang Lengkap dengan Lift!

Tapi tahukah bahwa zat-zat kimia pembersih lantai masih tetap menempel di lantai?

Sementara itu, si kecil ingin bebas merangkak dengan jari-jari tangannya.

Coba bayangkan bila kemudian si kecil memasukkan tangannya ke mulut? Oleh sebab itu, jangan ragu membilas kembali lantai yang sudah dipel dengan air bersih untuk menghilangkan karbol yang menempel.

Repot sedikit, tapi aman buat si kecil. Pakai karbol sesuai takaran.

Penting, jangan mencampur deterjen dengan pemutih.

Pemutih mengandung senyawa organoklor yang bila tercampur dengan deterjen yang bersifat asam, misalnya deterjen yang diberi lemon, akan menghasilkan gas yang disebut gas klor.

Itu bila terhirup, akan menyebabkan efek seketika seperti tenggorokan sakit, iritasi saluran napas, batuk, dan sesak napas.

Baca Juga : Tak Perlu Pusing dengan Kenaikan Harga, Rumah Ini Bisa Dicicil Rp 73 Ribu Per Harinya, Loh!

Dampak jangka panjangnya bisa menyebabkan kerusakan paru-paru yang kronis.

Artikel ini pernah tayang di Nakita dengan judul Berita Kesehatan: Hati-hati dengan Bahan Pembersih Rumah Tangga, Bisa Meracuni Anak!

Tag

Editor : Amel