IDEAonline -Hongkong, Tokyo, dan Singapura menjadi kota yang harga propertinya paling mahal di Asia, sedangkan Kuala Lumpur, Manila, dan Jakarta merupakan kota dengan harga properti yang cukup kompetitif alias terjangkau.
Julius Baer melaporkan hasil survei yang dilakukan pada 2018 dan terangkum dalam Wealth Report Asia 2018.
Hongkong mempertahankan posisinya sebagai kota termahal untuk properti kelas atas di Asia.
Selama setahun terakhir, harga properti terus meningkat, mencapai 54.307 dollar AS atau sekitar Rp 787 juta per meter persegi.
Angka itu melampaui harga di Tokyo, yakni 40.878 dollar AS atau lebih kurang Rp 592 juta per meter persegi.
Baca Juga : Keadaannya Miris, Pria Ini Rela Tinggal di Gua dan Menjual Rumahnya Demi Membangun Toilet Terbaik di Dunia!
Rupanya kontrol yang ketat terhadap investasi dan perubahan dalam aturan pajak di China tidak menghalangi arus permodalan.
Terlebih lagi, persediaan properti mewah cukup terbatas sehingga harganya terus memlonjak.
Sementara itu, Kuala Lumpur dilaporkan sebagai kota dengan harga properti yang paling kompetitif.
Meski harga properti di sana relatif stabil dengan perubahan hanya 0,1 persen dalam mata uang lokal, tetapi nilai kurs ringgit terhadap dollar AS semakin menguat 9,3 persen.
Hal itu membuat respons terhadap pasar properti Kuala Lumpur terus membaik. Perekonomian dan pasar tenaga kerja Malaysia yang semakin menguat mendorong bertambahnya para pembeli properti.
Baca Juga : Khusus Wanita, Resor Pantai di Arab Saudi Ini Rencananya Bakal Izinkan Pengunjungnya Pakai Bikini!
Selain itu, para pengembang juga memiliki kesempatan besar untuk mempromosikan proyek mereka kepada konsumen di seluruh wilayah Malaysia.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Harga Properti Termahal Asia Ada di Hongkong