Stasiun Jakarta Kota, Bangunan dengan Balutan Art Deco yang Kental

Selasa, 11 Desember 2018 | 14:20
TRIBUNNEWS.COM/DENNIS

Stasiun Jakarta Kota

IDEAonline - Jakarta merupakan salah satu kota terbesar di Indonesia.

Jakarta menjadi salah satu dari 10 destinasi pariwisata baru yang ditetapkan oleh Kementerian Pariwisata Republik Indonesia.

Jakarta menghadirkan beragam tempat wisata yang menarik, mulai dari wisata belanja, wisata kuliner, wisata budaya, hingga wisata sejarah.

Jakarta bersanding dengan sembilan destinasi wisata lainnya, seperti Bandung, Bali, Kepulauan Riau, Yogyakarta-Solo-Semarang, Wakatobi-Bunaken-Raja Ampat, Medan, Makassar, Lombok, dan Banyuwangi.

Jakarta memiliki banyak tempat wisata salah satunya adalah Stasiun Jakarta Kota.

Stasiun Jakarta Kota merupakan stasiun kereta api kelas besar tipe A yang terletak di Kelurahan Pinangsia, kawasan Kota Tua, Jakarta.

Sebagai stasiun yang sudah lama dibangun, tentunya Stasiun Jakarta Kota menyimpan cerita sejarah yang cukup panjang.

Karena itu pula, bangunan Stasiun Jakarta Kota dijadikan sebagai bangunan cagar budaya Stasiun Jakarta Kota akhirnya ditetapkan sebagai cagar budaya melalui surat keputusan Gubernur DKI Jakarta No. 475 tahun 1993.

Stasiun Jakarta Kota sebenarnya lebih dikenal dengan nama Beos.

Beos sendiri merupakan kependekan dari Bataviasche Ooster Spoorweg Maatschapij (Maskapai Angkutan Kereta Api Batavia Timur), sebuah perusahaan swasta yang menghubungkan Batavia dengan Kedunggedeh.

Versi lain lain menyebutkan bahwa Beos berasal dari kata Batavia En Omstreken, yang artinya Batavia dan Sekitarnya.

Karena fungsi stasiun memang sebagai pusat transportasi kereta api yang menghubungkan Kota Batavia dengan kota lain seperti Bekassie (Bekasi), Buitenzorg (Bogor), Parijs van Java (Bandung), Karavam (Karawang), dan lain-lain.

Sebenarnya, masih ada nama lain untuk Stasiun Jakarta Kota ini yakni Batavia Zuid yang berarti Stasiun Batavia Selatan.

Stasiun Beos sendiri dirancang oleh seorang arsitek Belanda kelahiran Tulungagung yaitu Ir. Frans Johan Louwrens Ghijsels.

Ir. Frans Johan Louwrens Ghijsels menamatkan pendidikan arsitektur di Delft .

Kemudian ia bersama teman-temannya seperti Ir Hein von Essen dan Ir. F. Stolts mendirikan biro arsitektur Algemeen Ingenieur Architectenbureau (AIA).

Karya biro ini bisa dilihat dari gedung Departemen Perhubungan Laut di Medan Merdeka Timur, Rumah Sakit PELNI di Petamburan yang keduanya di Jakarta dan Rumah Sakit Panti Rapih di Yogyakarta.

Stasiun Beos merupakan karya besar Ghijsels yang dikenal dengan ungkapan Het Indische Bouwen.

Het Indische Bouwen yaitu perpaduan antara struktur dan teknik modern barat dipadu dengan bentuk-bentuk tradisional setempat.

Stasiun Beos penuh dengan balutan art deco yang kental.

Meskipun begitu, Stasiun Beos terkesan sederhana meski bercita rasa tinggi.

Dan hingga saat ini, Stasiun Beos masih menunjukkan kemegahannya.

Untuk menuju Stasiun Beos ini caranya sangat mudah.

IDEA Lovers bisa menggunakan KRL Commuter Line Jabodetabek dengan tujuan akhir Stasiun Jakarta Kota, atau menggunakan busway TransJakarta koridor 1 kemudian turun di Halte Stasiun Kota.

Tertarik untuk berkunjung ke destinasi menarik lainnya yang ada di sekitar Jakarta? Yuk klikpesona.travelsekarang! (*)

(*)

Editor : Maulina Kadiranti

Baca Lainnya