Intip Kemolekan Candi Gedong Songo, Bangunan Eksotis yang Berbalut Misteri

Selasa, 11 Desember 2018 | 14:20

IDEAonline -Jika IDEA Lovers tertarik belajar sejarah sekaligus mengamatiarsitektur bangunan, maka Candi Gedong Songo menjadi destinasi wajib saat berlibur ke kotaSemarang,Jawa Tengah.

Kompleks Candi Gedong Songo terletak di lereng Gunung Unggaran, Desa Candi, Kecamatan Somawono,Semarang.

Semarangadalah salah satu kota dari 10 branding destinasi pariwisata yang ditetapkan oleh Kemenpar.

Kesepuluh Destinasi Branding Pariwisata Indonesia yaitu Bandung, Bali, Jakarta, Kepulauan Riau, Yogyakarta-Solo-Semarang, Wakatobi-Bunaken-Raja Ampat, Medan, Makassar, Lombok, dan Banyuwangi.

Berbeda dengan candi-candi yang biasa di bangun di tanah datar, Candi Gedong Songo justru dibangun di ketinggian sekitar 1.200 m dpl.

Masing-masing bangunan candi dibangun mengikuti kontur lereng Gunung Ungaran.

Baca Juga :Segarkan Tampilan Rumah di Akhir Tahun, Ikuti 4 Tips Mudah Ini Yuk!

Candi Gedong Songo diperkirakan dibangundalam satu zamandengan kompleks candi-candi Hindu di Dieng yang merupakan candi Hindu awal.

Hal ini dikarenakan konsep bangunannya yan mirip, yaitu berderet-deret dari bawah hingga atas bukit.

Konon, konsep ini menunjukkan kepercayaan yang dianut masyarakat pada zaman dahulu.

Mereka percaya, semakin tinggi suatu tempat, maka semakin suci tempat tersebut.

Candi ini diketemukan oleh Raffles pada tahun 1804 dan merupakan peninggalan budaya Hindu dari zaman Wangsa Syailendra abad ke-9 (tahun 927 masehi).

Candi ini memiliki persamaan dengan kompleks Candi Dieng di Wonosobo.

Candi ini terletak pada ketinggian sekitar 1.200 m di atas permukaan laut sehingga suhu udara cukup dingin.

Bangunan Candi Gedong Songo ini memiliki ciri khas arsitektur candi langgam Jawa Tengah, yakni dengan atap berundak-undak, terdapat kalamakara pada bagian relung pintu, serta mempunyai ruang utama di tengah bangunan.

Candi Gedong Songo mempunyai tiga bagian, yaitu kaki, tubuh, dan atap bangunan.

Baca Juga : Tahun Baru Tiba! Yuk Bersihkan Sofa di Ruang Tamu Sesuai Jenisnya

Sesuai namanya, Candi ini awalnya terdiri dari 9 kompleks bangunan.

Namun, jika kamu berkunjung ke sana, maka hanya akan 5 candi yang terlihat.

Sementara, empat lainnya hanya berupa puing atau pondasi saja yang tersebar sampai ke Puncak Gunung Ungaran.

Keberadaan keempatnya pun masih menyisakan banyak cerita dan misteri yang belum terpecahkan.

Pada area Candi Gedong I, kamu akan melihat sebuah bangunan eksotis kecil dengan altar yang luas.

Konon, altar ini berfungsi sebagai tempat peribadatan banyak orang.

Semakin ke atas, maka candi semakin besar dimensinya.

Pada area Candi Gedong II kamu akan melihat Candi Gedong III seperti berada di atas awan.

Baca Juga : 3 Perabotan Ini Miliki Fitur Tersembunyi yang Sering Terabaikan, Nomor 2 Tak Disangka!

Namun, sesampainya di Candi Gedong III, kamu akan disuguhi pemandangan yang luar biasa dengan banyaknya kabut yang berada di sekitarnya.

Tak heran, kalau banyak pengunjung menjadi area ini sebagai spot berfoto.

Sebelum menujuke Candi GedongIV,kamuakan menemukan lembah kecil yang mengeluarkan uap belerang.

Pengunjung dapat melihat mata air panas yang menyembur uapnya secara langsung. Sayangnya pengunjung tidak dapat melihat secara dekat pada area semburan uapnya karena berbahaya.

Di sana terdapat mata air panas yang menyembur uapnya, wisatawan bisa mendekat tetapi tidak sampai ke semburan uapnya.

Baca Juga :Berdiri Lebih dari Dua Abad, Yuk kunjungi Istana Negeri Padang yang Jadi Kebanggaan Warga Sumatera Utara

Setelah sampai ke Candi Gedong V yang berada hampir ke puncak bukit,kamu akan melihat berbagai pemandangan pegunungan Unggaran yang menakjubkan.

Tertarik mencoba perjalanan ke Candi Gedong Songo yang berada di ketinggian 1200 mdpl ini, IDEA Lovers?

Kamu bisa melakukan perjalanan yang dimulai dari kawasan wisata Bandungan, baik berjalan kaki maupun menggunakan berbagai kendaraan umum.

Mau tau lebih banyak mengenai Candi Gedong Songo dan destinasi menarik lainnya di Indonesia? Yuk bukapesona.travelsekarang!

(*)

Editor : Maulina Kadiranti

Baca Lainnya