Bikin Merinding! Ini Dia Menara Air Tua yang Diduga Dihuni Makhluk Halus

Rabu, 19 Desember 2018 | 08:30

IDEAonline -Sebuah menara terlihat menjulang di tengah padatnya kawasan penduduk di Manggarai, Tebet, Jakarta Selatan.

Menara itu tersusun dari bata-bata kemerahan dengan desain jendela-jendala yang tidak lagi lazim di zaman sekarang.

Baca Juga : Arifin Ilham Dikabarkan Sembuh dari Kanker Stadium 4A, Tampilan Pesantren Miliknya Jadi Sorotan!

Andai tidak melihat nama jalan dan memperhatikan desainnya, maka bangunan ramping dan tinggi tersebut akan lebih mudah disangka sebagai menara masjid karena sejumlah corong pengeras suara tertempel di sudut-sudutnya, apalagi saat jalan menuju menara itu bermuara ke sebuah mushala bernama Nurul Iman.

Namun, jika menilik nama jalan di kawasan itu, maka bisa diterka bahwa menara tersebut berfungsi sebagai penampung air karena terletak di Jalan Menara Air.

"Wah dulu kalau airnya penuh terus tumpah ke bawah, pada ramai itu orang-orang kumpul di bawah," ujar Rosadi, mantan warga Bukit Duri yang pada masa kecilnya di tahun 1960-an pernah merasakan limpahan air tersebut dan hanya mengatakan bahwa menara ini kemungkinan buatan Belanda.

Baca Juga : Tak Disangka, Bagian Rumah Ini Bisa Mengeluarkan Racun yang Dapat Menyebabkan Kanker Hingga Kerusakan Syaraf!

Letak menara air ini sendiri tidak mudah dijangkau dari Jalan Menara Air karena terhimpit rapat rumah-rumah penduduk, meski ternyata bisa dimasuki melalui 3-4 gang.

Selanjutnya hanya ada satu-satunya jalan di punggung mushala agar kita bisa berhadap-hadapan langsung dengan menara, yang itu pun sama artinya dengan memasuki pekarangan sebuah rumah.

Di rumah itu, pada saat Kompas.com datang, Selasa (27/6/2017) sore, seorang pria terlihat merebah di teras rumah itu dan mengangguk saat Kompas.com meminta izin untuk masuk.

Baca Juga : Digerebek di Hotel Berbintang, Arzeti Bilbina sempat Dituduh Selingkuh, Begini Tampilan Huniannya Sekarang

Lalu, terlihat pintu besi di belakang menara untuk bisa masuk ke dalamnya.

Pintu itu berjendela model jala dan begitu tebal sehingga cukup berat ketika coba dibuka, menandakan padatnya logam bahan bangunan pada era yang belum seekonomis saat ini.

Saat pintu terbuka, terlihatlah sebuah sistem tua pengaliran air dengan pipa-pipa berwarna biru di dalamnya.

Baca Juga : Sempat Dituding Transgender Melaney Ricardo Bagikan Kisah Pahit, Hunian Miliknya Jadi Sorotan

Di sisi tembok bangunan terdapat tangga terpasang bertahap berbeda sisi. Satu tangki besar berdiri sebagai langit-langit.

Sementara itu, tidak ada pijakan apa-apa di belakang jendela-jendela yang terlihat dari luar itu.

Dilarang masuk Bisa memasuki menara tersebut sebenarnya sebuah ketidaksengajaan.

Nyatanya, tidak boleh ada yang masuk dan membuka pintu besi besar kemerahan bangunan tua itu tanpa meminta izin.

Baca Juga : Misteri Rumah Tak Terlihat di Google Street View, Penampakannya Kabur

Pria yang memberikan anggukan tadi menjelaskan bahwa sudah banyak orang yang ingin melihat bagian dalam menara air ini.

Kebetulan pengunci di pintu menara tersebut patah sehingga gerakan spontan tadi memungkinkan bagian dalam menara untuk dilihat.

Baca Juga : Sempat Lakukan Ritual Aneh, Kini Rumah Ruben Onsu Dilempari Batu Sebesar Bola Kasti, Begini Kronologinya!

"Ada yang mau buat acara, mau foto pre-wedding, segala macam. Ya saya bilang, minta izin saja dulu kalau mau pakai (menunjuk arah Balai Yasa Manggarai, bengkel perawatan kereta api)," ujar pria tersebut, yang bernama Maryono.

Beberapa orang dari sejumlah stasiun TV pun sebelumnya pernah mencoba datang dan membuat semacam acara uji nyali karena konon menara tersebut dihuni makhluk halus.

Benarkah menara ini angker? Maryono hanya tersenyum dan berpesan, asalkan tidak ada yang mengganggu, tentu tidak akan diganggu.

Baca Juga : Cucu Orang Terkaya di Indonesia, Dita Soedarjo Miliki Resort Seharga Rp 73 Juta Permalam

"Ya ada bunyi-bunyi, kadang kompor di rumah saya nyala sendiri," ujarnya masih dengan mimik senyum.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Cerita Menara Air Tua di Tengah Padatnya Permukiman di Manggarai

Editor : Amel

Baca Lainnya