IDEAonline - Sebanyak 10 beton Movable Concrete Barrier (MCB) dipasang di fly over atau jalan layang Cengkareng di Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat sejak Rabu (26/11/2018).
Pemasangan 10 beton MCB dilakukan agar akses fly over tertutup sehingga tidak ada pengendara yang melintas selama perbaikan fly over.
Fly over Cengkareng arah Kapuk Kamal, Jakarta Barat, mengalami penurunan sekitar 3 sentimeterkarena salah satu pot bearing di tengah fly over retak.
"Memang struktur yang rusak. Istilah mereka itu pot bearing pecah sehingga menyebabkan keretakan. Ini sedang diperbaiki," kata Rustam saat meninjau langsung fly over Cengkareng pada Rabu (26/12/2018) malam seperti dilansir Tribunnews.com.
Baca Juga : Jadi Jembatan Antar Gedung, Intip 4 Ide Kolam Renang Terunik di Dunia
Kondisi pot bearing yang menurun menimbulkan celah sejajar dan bawah fly over dapat terlihat.
Penurunan fly over juga bisa dilihat dari pembatas jalan di kanan dan kiri yang kondisinya juga ikut menurun.
Sejak Rabu malam telah dilakukan penggantian pot bearing atau penyangga beban antara pilar dan girder lama di bawah flyover tersebut oleh pihak Bina Marga DKI Jakarta dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Perbaikan fly over diperkirakan akan berlangsung selama kurang lebih 2 minggu.
Selain pemasangan 10 beton MCB untuk menutup akses menuju fly over, terdapat rekayasa lalu lintas yang dilakukan Suku Dinas Perhubungan Jakarta Barat.
"Untuk para pengendara dari arah Kembangan menuju ke Pluit akan diarahkan melalui Jalan Arteri-Cengkareng-Pluit," kata Plt Kepala Suku Dinas Perhubungan Jakarta Barat Leo Amstrong dalam keterangannya dilansir Kompas.com, Kamis (27/12/2018).
Baca Juga : China Resmikan Jembatan Laut Terpanjang, Diklaim Bisa Tingkatkan Pendapatan
"Arus lalu lintas dari Kembangan yang akan mengarah ke Pluit yang biasanya sebagian melewati flyover diarahkan ke Jalan Arteri-Cengkareng-Pluit dan seterusnya," lanjutnya.
Leo mengatakan, rekayasa lalu lintas dilakukan untuk memastikan kelancaran arus lalu lintas di sekitar lokasi. (*)