Mau Tampil Eksklusif namun Budget Terbatas, Pakai Saja Kulit Sintetis

Senin, 31 Desember 2018 | 10:00

Tampilan elegan mirip seperti kulit asli, kulit sintetis lebih mudah dirawat.

IDEAOnline-Sesuai namanya, kulit sintetis adalah kulit tiruan.

Namanya juga tiruan, maka bahan penyusunnya tentu bukan dari kulit asli.

Bahan baku kulit sintetis adalah PVC (Poly Vinyl Chloride).

Menurut Maulana Martadi, Managing Director MBtech, komposisi material penyusun kulit sintetik terdiri dari resin, foam, skin, dan top coating.

Komponen material penyusun inilah yang membuat kulit sintetis sangat kuat.

Penggunaannya pun makin beragam. Kulit sintetis digunakan juga untuk bahan head board tempat tidur.

Bahan plastik inilah yang membuatnya tak berpori.

Karena merupakan material yang tidak berpori, salah satu kelemahan dari kulit sintetis adalah panas dan “berkeringat”.

Namun, kulit sintetis dengan kualitas yang baik akan dilengkapi dengan material aditif tertentu pada proses pembuatannya, sehingga efek panas ketika digunakan bisa diminimalkan.

Dan ini akan memberi tambahan kenyamanan bagi penggunanya.

Baca Juga : Sofa Kulit Bermasalah? Pakai 7 Cara Ini Agar Kembali Cemerlang

Dulu, pertama kali orang menggunakan kulit imitasi adalah karena ingin “mencuri” kemewahan kulit asli yang harganya cukup tinggi.

Masuk akal, karena kesan mewah inilah, maka awalnya hanya 2 warna yang jadi pilihan, yaitu cokelat dan hitam.

Dari kedua warna itu, bahan “kulit” akan terlihat lebih elegan dan mewah.

Cokelat dan hitam juga mudah dipadu dengan hampir semua warna yang ada pada elemen interior lainnya.

Pilihan warnanya pun makin beragam.

Seiring perkembangan teknologi, kini kulit sintetis pun tampil dengan banyak pilihan warna.

Jadi, makin mudah diaplikasikan untuk gaya rumah apa pun.

Sebagai pelapis furnitur yang banyak digunakan di dunia interior, banyaknya pilihan warna dan motif, tentu sangat menguntungkan karena akan menambah estetika desain.

Kulit sintetis juga sangat lentur.

Satu sifat yang sangat diperlukan dalam desain.

Dengan kelenturan yang dimilikinya, akan memberi banyak kemungkinan bahan ini digunakan untuk berbagai kebutuhan desain, apapun gaya dan model yang diinginkan oleh perancangnya.

kulitBaca Juga : Karpet Kulit Palem, Alternatif Berkelanjutan dan Cocok untuk Vegan

Warna hitam bikin tampilannya eksklusif.

Komponen penyusun yang terdiri dari beberapa lapisan membuatnya tidak mudah robek.

Kelebihan ini membuatnya fleksibel digunakan untuk berbagai keperluan desain dan pemakaian.

Meski terbuat dari plastik, kulit sintetis tetap aman, tidak menyebabkan iritasi pada kulit.

Terdapatnya top coating pada material ini, menyebabkan bahan plastik yang berbahaya tak terkena langsung dengan kulit manusia.

Kulit sintetis juga minim perawatan.

Bahannya yang tak menyerap debu, membuatnya tidak mudah kotor.

Kalau pun ia terkena kotoran, dibersihkan dengan lap basah akan segera bersih kembali.

Jenis pelapis sintetis pun beragam, salah satu yang laku di pasaran adalah jenis polyurethane (PU).

Hal paling menarik dari jenis pelapis ini adalah tampilannya yang serupa dengan kulit asli.

Halus, berpori kecil, dan mengilap.

PU unggul dengan variasi corak dan warna yang lebih banyak ketimbang kulit asli yang cenderung terpaku pada warna alami kulit binatang.

Tampilannya yang serupa kulit cocok untuk tata interior rumah yang ingin terlihat ekslusif namun dengan budget secukupnya.

Perabot pelapis PU akan sesuai pada tata interior rumah modern minimalis.

Baca Juga : Sudah Tau Belum? 4 Mitos Ini Ternyata Keliru Tentang Sofa Kulit

(*)

Tag

Editor : Maulina Kadiranti