IDEAonline -Musim hujan di Indonesia berdasarkan pengamatan Badan Meterologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mulai berlangsung sejak bulan Oktober 2018.
Musim hujan sendiri mencapai puncaknyamenurut perkiraan BMKG pada bulan Januari dan Februari 2019.
Kehadiran musim hujan tentunya adalah hal yang perlu disyukuri mengingat curah hujan tahunan di Indonesiacukup tinggi dan merata.
Curah hujan yang cukup tinggi akan mendatangkan air yang melimpah.
Agar air hujan tersebut tidak terbuang secara percuma dan bisa dimanfaatkan untuk keperluan rumah tangga, muncul solusi berupaRain Water Harvestingatau pemanenan air hujan.
Baca Juga : Dinding Lembab dan Berjamur Saat Musim Hujan, Ini Cara Mengatasinya!
Nah, ada 4 metode untuk memanen air hujan, yuk simak ulasannya berikut!
1. Barel
Baca Juga : Hadapi Musim Hujan, Perhatikan 3 Tips Berikut Ketika Memilih Atap Rumah Agar Tidak Bocor
Memasang barel atau tong di rumah adalah cara termudah dan termurah untuk mulai memanen air hujan.
Tempatkanbarel di bawah talang air sehingga hujan yang jatuh di atap dialihkan ke barel.
Biasanya wadah tersebut memiliki keran di dasar tempat mengambil air untuk mengairi kebun.
Barel mudah diperoleh, baik yang baru atau yang didaur ulang.
Jika memilih barel daur ulang, periksa apakah ada residu kimia yang tidak diinginkan yang tersisa di dalam dan apakah barel mudah dipasang.
Jikakamu tinggal di daerah yang banyak nyamuknya, sebaiknya letakkan penutup pada barel agar mencegah nyamuk bersarang.
Kelemahan utama dengan metode ini adalah kapasitas terbatas, sehingga bisa saja air meluap.
Kamujuga harus menghindari penggunaan tong yang terbuat dari bahan yang tembus cahaya.
Ini berguna untuk menghindari kemungkinan sinar matahari menumbuhkan ganggang di dalamnya.
2. Dry System
Baca Juga : Musim Hujan, Yuk Manfaatkan Air Hujan dengan Cara Memanennya!
Mungkin aneh untuk berbicara tentang sistem 'kering' ketika membahas air, tetapi metode ini adalah strategi yang diakui, dan disebut untuk membedakannya dari wet system atau sistem 'basah'.
Sistem kering pada dasarnya adalah sistem barel yang ditingkatkan dalam ukuran.
Wadah yang lebih besar ditempatkan di sebelah rumah dengankapasitas penyimpanan yang lebih besar daripada barel, dan talang air dialihkan ke bagian atas barel.
Seperti metode barel, metode ini cukup murah dan mudah diterapkan.
Metode ini disebut sistem kering karena pada dasarnya pipa pengumpulan 'kering' setelah hujan.
3. Wet System
Sebaliknya, wet system atau sistem basah mengacu pada pipa pengumpul yang selalu penuh air.
Beberapa pipa pengumpulan air hujan dipasangkan ke beberapa talang di rumah dan dialirkan ke barel penyimpanan.
Saat tidak hujan, levelnya tetap statis dan pipa penuh.
Dengan sistem kering dan basah,kamu perlu memastikankamu memiliki dasar yang memadai dan kuat untuk menempatkanbarel karena bisa saja sangat berat.
4.Green Roof
Baca Juga : Ini Dia Tips Mencegah dan Membasmi Kecoak di Rumah Jelang Musim Hujan
Ada metode lain untuk memanen air hujanyaitu dengan membuat green roof atau atap hijau.
Daripada mengumpulkan air hujan di unit penyimpanan kemudian mengalihkannya ke kebun,kamu bisa membuat atap hijau di rumah sehingga tanaman dapat memanfaatkan air dengan segera.
Kamuperlu meletakkan liner untuk melindungi atap dan memiliki sistem drainase untukair berlebih.
Selain itu, menanam atap hijau juga akan melindungi rumah dari panas berlebih dan melindungi atap dari kerusakan. (*)