Rumah Apung di Atas Air, Desain Bangunan Sementara Korban Bencana

Sabtu, 05 Januari 2019 | 18:45
SO?

Purwarupa rumah terapung ini dibangun di pelabuhan Golden Horn, Istanbul.

IDEAonline - Sebuah biro konsultan arsitek telah merancang rumah apung yang dapat digunakan saat keadaan darurat.

Konsultan ini adalah Studio arsitek SO? yang merancang rumah terapung dan diberi nama Fold and Float.

Rumah ini dirancang untuk menampung hingga enam orang.

Rancangan ini merupakan bagian dari Istanbul Design Biennial 2018.

Rumah terapung dilengkapi dapur dan area berkumpul pada lantai pertama.

Baca Juga : Gerakan Membangun Prasarana Belajar Mengajar Pasca Bencana Gempa Lombok

Sedangkan pada lantai kedua atau mezanine, terdapat kamar tidur.

Di kedua sisi rumah berbentuk tenda ini terdapat pintu yang dirancang sangat lebar untuk membiarkan udara dan cahaya masuk ke dalam rumah.

Sevince Bayrak dan Oral Gokta, founder SO? merancang dan membangun purwarupa sebagai tanggapan atas berkurangnya ruang terbuka dan tempat evakuasi di Istanbul.

Studio SO? menjelaskan, di Istanbul terdapat 477 ruang terbuka yang dapat digunakan sebagai tempat evakuasi saat gempa bumi mengguncang wilayah ini pada 1999.

Namun kini, jumlah ruang terbuka tersebut terus merosot akibat meningkatnya jumlah penduduk.

Baca Juga : Sering Jadi Pertanyaan, Ternyata ke Sini Perginya Sampah Puing Bangunan Pasca Bencana

Saat ini hanya tersisa 97 ruang terbuka tersisa yang dapat digunakan sebagai tempat evakuasi.

"Dengan tidak cukupnya ruang yang tersedia di daratan, ide untuk merancang struktur ini pun lahir," ujar sang arsitek yang dikutip dari Deezen.

Rumah apung terbuat dari pontoon atau struktur yang dapat mengapung.

Struktur ini terbuat dari beton yang juga berfungsi sebagai tempat perlindungan lengkap dengan perabot di dalamnya.

Setelah itu, struktur terpung ini kemudian dipasang dengan atap layaknya tenda.

Baca Juga : Super Canggih! Bangunan di Amerika Ini Tahan Bencana Nuklir Loh

SO?
SO?

Di kedua sisi rumah berbentuk tenda ini terdapat pintu yang dirancang sangat lebar untuk membiarkan udara dan cahaya masuk ke dalam rumah.

Rumah ini dirancang agar mudah untuk dirakit dan tidak membutuhkan keterampilan khusus dalam membangun.

Selain itu, struktur ini juga dapat dilipat dan disimpan untuk digunakan kembali nantinya.

Purwarupa rumah terapung ini dibangun di pelabuhan Golden Horn, Istanbul.

"Golden Horn secara alami terlindung dari tsunami serta menyediakan akses pelayaran yang strategis, yang ketika dihadapkan pada akses jalan yang terblokir dapat menyediakan rute penting bagi bahan makanan dan bantuan," kata arsitek.

Baca Juga : Potret Kerusakan Kota Palu Setelah Bencana Gempa Bumi dan Tsunami

Berdasarkan riset yang dilakukan SO?, rata-rata penduduk yang terkena bencana gempa bumi di Turki menghabiskan waktu hingga satu tahun tinggal di hunan sementara.

Untuk itu, studio ini berencanan untuk membangun struktur rumah terapung ini dalam jumlah yang cukup banyak untuk digunakan sebagai hunian sementara saat bencana terjadi.

Mereka berencana untuk membangun hingga 180.000 rumah terapung yang akan ditempatkan di aliran air.

Baca Juga : Porak-poranda Akibat Tsunami Banten, Begini Tampilan Hotel Mutiara Carita Sebelum Bencana

SO?
SO?

Bagian dalam rumah apung

Artikel ini juga tayang di Kompas.com dengan judul Rumah Terapung, Solusi Darurat Bencana.

Editor : Alfa