IDEAonline -Desainer Thailand Natchar Sawatdichai merancang koleksi kerai kertasQualified sebagai alternatif berkelanjutan bagikerai plastik yang merusak lingkungan.
Sawatdichai, yang lulus dari London Kingston University di London awal tahun 2018 dengan gelar master dalam Desain Produk dan Mebel, menciptakan kerai yang dapat disesuaikan karena mayoritas kerai terbuat dari bahan yang "terlalu berkualitas".
"Bahanyang "terlalu berkualitas" ini menyediakan sesuatu yang tidak diminta konsumen.Pada saat yang sama, bahan-bahan ini juga menggunakan energi yang berlebihan untuk memproduksi dan membuangnya," ujar Natchar kepada Dezeen.
Sawatdichai berpendapat bahwa kertas adalah alternatif yang berkelanjutan, terjangkau dan tersedia untuk menggantikan plastik yang saat ini digunakan untuk menghasilkan kerai dan produk dekorasi rumah lainnya.
Baca Juga : Catat! Ini Dia Cara Agar Si Kecil Tetap Nyaman dengan Kamarnya Meski Harus Berbagi
"Kertas adalah bahan yang paling serbaguna," katanya. "Ini tersedia dalam banyak format, mendukung eksperimen dan produksi massal, sementara juga menyediakan berbagai pilihan seluas mungkin."
Terbuat dari kertas daur ulang, atau kertas yang bersumber dari sumber daya yang bertanggung jawab, tirai Qualified dipotong dan dikerutkan dengan mesin, dan dilipat dan dilem dengan tangan.
Diperlukan sekitar enam hingga tujuh jam untuk membuat satu koleksi kerai.
Baca Juga : Tak Bisa Sembarangan, Hanya dengan Benda Ini Lantai Marmer Langsung Kinclong!
"Kertas yang sebenarnya saya gunakan untuk prototipe adalah kertas koran dan kertas Hanji (kertas buatan tangan tradisional Korea) karena menyediakan berbagai warna dengan ketebalan yang tepat," jelasnya.
Koleksi pertamakerai Qualified, yang disebut Through the Day, tersedia dalam empat warna yaitu putih, biru, kuning, dan jingga.
Kerai inidirancang agar mudah digani antara 1-12 bulan dan dapat dijadikan dekorasi musiman.
Kerai kertas meluncur masuk dan keluar dari braket kompak sementara kabel katrol ditempatkan di tengah sehingga lebar kerai dapat disesuaikan dengan memotong sisi dengan sepasang gunting.
"Saya pikir alasan mengapa kertas sering diabaikan dan tidak umum digunakan dalam dekorasi rumah adalah karena penampilannya yang bernilai rendah dan keraguan daya tahannya," kata Natchar.
Baca Juga : Dijuluki Dai Sejuta Views, Begini Tampilan Sederhana dan Bersahajanya Rumah Ustadz Abdul Somad!
"Dalam beberapa hal, kami mungkin belum menemukan aplikasi yang sesuai, yang dapat meningkatkan nilainya dan mengubah kepercayaan tentang materi ini," tutup Natchar.
Desainer produk lain yang telah bereksperimen dengan kertas termasuk desainer Belgia Charlotte Jonckheer, yang membuat dua meja samping dengan atasan batu yang didukung oleh kertas daur ulang. (*)