IDEAonline -Digigit nyamuk langsung bentol, memerah, bahkan kemudian muncul menjadi koreng.
Istilah lainnya adalah darah manis pada anak.
Istilah darah manis kerap ditujukan pada anak yang memiliki banyak bekas luka pada kulitnya.
Baca Juga : Arya Sukses Turunkan Berat Badan Hingga 100 Kilogram, Ternyata Ini Hal Mengejutkan yang Dilakukannya!
Lantaran digigit nyamuk saja misal, bisa menjadi luka yang susah sembuh dan lantas menjadi koreng.
Soal penyembuhan “darah manis” ada berbagai mitos yang tersebar.
Ada yang menyarankan penderita “darah manis” perlu mengonsumsi dedaunan yang pahit-pahit seperti daun pepaya atau jejamuan.
Ada juga yang meyakini darah manis bisa diatasi dengan daging ular atau daging reptil.
Apa sebenarnya darah manis ini? Berikut jawabannya:
Menanggapi istilah darah manis yang diberikan awam, menurut Dr. Radijanti Anggraheni, SpKK., adalah kurang tepat, karena darah anak tidaklah terasa manis.
Anak yang mudah korengan terkadang terkait dengan kondisi dematitis atopik yang diidapnya.
Kulit para penderita atopik cenderung hipersensitif, kering, mudah gatal, bahkan oleh penyebab ringan sekali pun.
Misal, rasa gatal setelah digigit nyamuk pada penderita atopik adalah rasa gatal yang luar biasa.
Lantaran itulah anak bisa menggaruk-garuk tanpa henti. Garukan itu akhirnya menghasilkan luka yang proses penyembuhannya lama, dikarenakan sudah terkontaminasi bakteri dari tangan/kuku anak.
Biasanya, kondisi suka menggaruk-garuk luka ini terjadi sampai usia sekolah dasar. Sebab hingga usia tersebut umumnya anak belum peduli pada penampilan.
Baca Juga : Tarzan Srimulat Miliki Latar Belakang Militer, Ternyata Isi Lemarinya Bikin Syok, Tarzan: Maaf Ini Rahasia
Dermatitis atopik merupakan penyakit keturunan. Orangtua menurunkan kondisi sensitivitas kulitnya (yang ditandai dengan peradangan kulit kronis serta kelembapan kulit yang rendah/kulit cenderung kering) pada anak.
Penyakit kulit ini pun lebih sering terjadi pada anak yang memiliki bakat alergi atau asma.
Akibat adanya reaksi alergi, tubuh penderita segera bereaksi bila kemasukan alergen.
Pada saat terjadi reaksi alergi, tubuh akan melawan dengan menghasilkan lebih banyak zat antibodi jenis protein imunoglobulin E (IgE).
Jenis protein inilah yang salah satunya terdapat pada kulit. Saat IgE bekerja, jaringan kulit juga turut aktif mengeluarkan zat-zat seperti histamine, cytokines, dan leukotrines.
Zat-zat inilah yang memberi respons alergi seperti hipersensitif pada kulit yang menyebabkan gatal, kulit menjadi mudah meradang dan luka mudah berbekas pada kulit.
Artikel ini pernah tayang di Nakita.id dengan judul Mengenal Penyakit 'Darah Manis', Kulit Anak Mudah Bentol dan Luka