Dilengkapi dengan Kecanggihan, Ternyata Begini Rumitnya Menggunakan Toilet di Jepang!

Kamis, 17 Januari 2019 | 13:00

IDEAonline - Ada yang mengatakan wajah toilet merupakan wajah bangsa.

Tak heran jika Jepang, negara yang terkenal dengan teknologinya itu, menyediakan toilet yang bukan hanya bersih tapi juga canggih.

Bagi mereka yang pernah berkunjung ke Jepang pasti akan mengalami "gagap" sejenak saat memakai toilet-toilet di tempat umum.

Baca Juga : Mulai dari Pizza Hingga Abu Jasad, Ini Dia Deretan Benda Tak Lazim yang Ditemukan Melayang Jadi Sampah di Luar Angkasa!

Bagaimana tidak, toilet di sini memungkinkan kita membuang hajat dengan nyaman sehingga tersedia banyak fitur.

Terdapat beberapa tombol berbeda di sebuah toilet, misalnya fitur untuk menyemprotkan air setelah kita buang air besar dan buang air kecil yang berbeda.

Atau, tombol untuk mengatur besar kecilnya debit air dengan sekali sentuh.

Baca Juga : Saingi Raffi Ahmad, Garasi di Rumah Seharga Rp 15 Miliar Milik Sule Berjejer Mobil Mewah Layaknya Dealer

Kecanggihan toilet di Jepang ini memang kerap membingungkan para wisatawan.

Ternyata bukan saya saja yang merasa "ndeso" saat memakai toilet pintar, seorang teman dari Singapura yang menginap di hotel bintang 5 di Tokyo mengaku sampai harus memanggil petugas hotel untuk bertanya bagaimana cara menyiram (flush) toilet.

"Ini adalah pengalaman yang tak akan saya lupakan.

Seumur hidup belum pernah saya sampai memanggil orang lain untuk mengajari bagaimana cara menyiram hajat saya sendiri," katanya tertawa.

Toilet di hotel tersebut sebenarnya sama seperti toilet di temmpat-tempat umum lainnya di Jepang.

Hanya saja kita tak akan menemukan tombol "flush" yang biasanya menempel di dinding belakang kloset atau di samping.

Baca Juga : Tak Sekedar Pemberi Warna, Warna Cat Ini Juga Bisa Ungkap Kepribadian

Yang ada adalah semacam tempat gantungan handuk kecil yang menempel di samping wasthafel.

Ternyata jika kita menarik pegangannya di baliknya ada tombol flush. "Saya butuh waktu 25 menit untuk mencari-cari di mana tombol flush, ternyata ia ngumpet di balik besi gantungan," kata teman lain yang berasal dari Indonesia.

Kenyamanan pengguna toilet di Jepang lainnya adalah menyediakan fitur suara flushing palsu untuk menutupi suara kotoran yang dikeluarkan.

Ini tentu sangat berguna saat kita harus buang air besar di toilet umum yang hanya terdiri dari bilik-bilik.

Baca Juga : Udara di Rumah Jernih Kembali, Hanya dengan Meletakkan 5 Tanaman Hias Ini di Ruangan!

Malu kan kalau sampai suara gas dari perut terdengar oleh orang-orang yang sedang mengantri di luar.

Toilet-toilet di sini juga hampir selalu kering dan tanpa kotoran setitik pun meski saya jarang menjumpai petugas toilet yang sigap berjaga dengan gagang pelnya.

Ternyata, di toilet juga ada fitur otomatis untuk mengeringkan dudukan toilet sehingga cipratan air langsung hilang.

Baca Juga : Anak Kembar Cynthia Lamusu dan Surya Saputra Musuhan dengan Sendok, Ternyata Ini Dia Alasan yang Mengejutkan!

Toilet yang lebih canggih lainnya bahkan dirancang tanpa kontak tangan, sehingga kita hanya membuka tutup pintu toilet sampai tempat sampah dengan inframerah.

Ada juga toilet yang memungkinkan orang buang hajat sambil menonton televisi, mendengarkan musik, atau berselancar di dunia maya.

Namun, menurut saya fasilitas toilet yang paling penting bagi kaum wanita, khususnya para ibu adalah disediakannya tempat duduk balita bahkan tempat bayi di dalam toilet.

Baca Juga : Rumah Berbalut Emas, Tak Disangka Kolam Renang Andre Taulany Disewakan, Andre: Berenang di Sini Bayar!

Bagi ibu-ibu yang sering bepergian dengan anaknya, tentu ini akan sangat membantu sehingga tak perlu repot mencari orang lain untuk menjaga anaknya di luar ketika si ibu sedang ada urusan "ke belakang".

Walau demikian, sebenarnya cukup banyak juga toilet di Jepang yang masih menyediakan toilet jongkok, terutama untuk memfasilitasi orang-orang tua yang belum terbiasa dengan toilet duduk dengan beragam fiturnya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Rumitnya Memakai Toilet di Jepang

Editor : Amel

Baca Lainnya