5 Tips Agar Rumah Dingin Tanpa AC, Bisa Hemat Tagihan Listrik

Sabtu, 19 Januari 2019 | 19:20
Decoist

Salah satu solusi agar rumah dingin tanpa AC adalah memanfaatkan angin aga masuk ke dalam rumah.

IDEAonline - Saat berada di rumah, AC terpaksa dinyalakan karena suhu ruangan terasa panas.

Sebagai negara tropis, Indonesia memang dilimpahi sinar matahari dan curah hujan yang tinggi.

Itu sebabnya suhu udara di ruang terbuka bisa mencapai 25—36o C, dengan kelembaban sekitar 50—80%.

Rumah bisa meneruskan panas matahari, bahkan membuat panas itu terperangkap di dalam.

Saat kamu memasuki rumah, kulit akan menyerap panas yang terperangkap.

Itu sebabnya kamu merasa panas dan lembab.

Baca Juga : Mengurangi Bujet Pengeluaran, Ini Dia 7 Kiat Hemat Penggunaan AC

Di sinilah letak tantangannya, sejauh mana kamu dapat beradaptasi dengan lingkungan tropis ini tanpa harus merusak alam.

Penggunaan AC terus menerus, dapat merusak lingkungan.

Kamu bisa memanfaatkan potensi lingkungan yang ada dan meminimalkan masalah-masalah pada iklim setempat seperti memanipulasi matahari dan angin.

Untuk mendapatkan rumah yang dingin, ada 2 hal yang bisa dilakukan yaitu mengurangi radiasi matahari dan bagaimana cara memanfaatkan angin untuk mengurangi panas yang sudah terlanjur masuk ke dalam rumah.

Ada beberapa aspek yang bisa diolah agar panas tak “memanggang” rumah.

Baca Juga : Tetap Adem Tanpa AC, Ini 3 Jurus Jitu Usir Panas di Rumah Mungil

Inilah tips agar rumah bisa dingin tanpa AC.

1. Orientasi

Untuk menghindari panas, bangunan bisa dihadapkan ke arah utara-selatan.

Arah ini memungkinkan kamu mendapatkan terang matahari, tanpa ikut memasukkan panasnya ke dalam rumah.

2. Desain bangunan

Dalam keadaan terbatas pun, bangunan bisa didesain sedemikian rupa hingga mampu memasukkan angin.

Misalnya dengan penggunaan courtyard—yang bisa menangkap angin—atau menggunakan tembok untuk membelokkan arah angin hingga angin akan melewati daerah yang diinginkan.

Baca Juga : 4 Inspirasi Desain Rak Buku Hunian Minimalis, Bikin Kamu Betah Baca

3. Kulit bangunan

Karena berada paling luar, dinding dan atap berhadapan langsung dengan matahari, dan sangat mungkin menyerap radiasi matahari.

Karenanya, pemilihan material atap dan dinding bangunan sangat penting.

Setiap material memiliki daya untuk menangkap panas yang berbeda-beda.

Material seperti beton, seng, asbes, aspal lebih menyerap panas dibanding genteng atau ijuk.

Baca Juga : Intip Megahnya Apartemen Reino Barack, Toiletnya Langsung Menghadap Pemandangan Kota!

Bata lebih menyerap panas dibanding bambu atau kayu.

Warna bangunan juga sangat berpengaruh.

Warna cerah akan memantulkan cahaya matahari sehingga panas yang diserap lebih sedikit.

Baca Juga : Menghemat Listrik Ternyata Bisa Hanya Lewat Lampu, Begini Caranya!

4. Bukaan pada bangunan

Bukaan-bukaan mesti didesain agar bisa mendulang cahaya matahari dan angin, tanpa memasukkan panasnya.

Misalnya saja dengan menggunakan shading, memilih jenis kaca yang bisa menahan radiasi matahari, atau menggunakan jendela ganda.

5. Lingkungan sekitar bangunan

Alam sekitar bisa diolah untuk mendinginkan bangunan, misalnya dengan menanam pohon, atau membuat kolam air. (*)

Baca Juga : Murah dan Tanpa Listrik, Ruang Bebas Polutan Pakai 5 Tanaman Ini

Editor : Alfa