IDEAonline-Petenis putri Jepang, Naomi Osaka, mencetak sejarah baru setelah menjadi juara Australia Terbuka 2019, Sabtu (26/01/2019).
Berkat raihan itu, Naomi Osaka akan berada di puncak daftar petenis dunia versi World Tenis Association (WTA) yang akan dirilis Senin (28/01/2019) mendatang.
Naomi menjadi petenis Jepang pertama (putra atau putri) yang menyandang predikat nomor satu dunia.
Sebelumnya, Naomi Osaka berhasil mengukir sejarah dengan menjuara US Open atau Amerika Serikat Terbuka 2018.
Naomi Osaka menjadi juara setelah mengalahkan petenis AS, Serena Williams, Minggu (9/9/2018).
Dengan kemenangan di final Australian Open 2019, Naomi mencatatkan 14 kali kemenangan beruntun di turnamen Grand Slam.
Baca Juga : Ubah Kapel Jadi Sebuah Rumah, Studio Ini Pertahankan Struktur Arsitektur Keagamaannya
Naomi mengulang prestasi Serena Williams yang menjadi juara turnamen Grand Slam secara berturut-turut.
Bertanding di Arthur Ase Stadium, New York, Amerika Serikat, Naomi Osaka berhasil mencatatkan sejarah.
Ia merupakan orang Jepang pertama yang memenangi gelar Grand Slam.
Jepang sendiri merupakan salah satu negara yang memiliki beragam keunikan arsitektur.
Salah satunya ditunjukkan lewat bangunan aneh dan tidak simetris ini. Yuk lihat tampilannya!
Sebuah bangunan rumah beton diShinjuku, Tokyo, Jepang memiliki atap kayu runcing di bagian puncaknya.
Bangunan yang dirancang Tim Apollo Architects and Associates initerdiri dari tiga lantaidengan struktur bangunan yang aneh dan tidak simetris.
Baca Juga : Mau Pakai Atap Hijau? Ini 3 Hal Penting yang Harus Diperhatikan!
Struktur bangunan yang cenderung aneh dan tidak simetris ini dikarenakan bangunan berbentuk kubus dengan dinding beton bertulang tebal dan atap berbingkai kayu dan tampak lebih tradisional.
TimApollo Architects and Associates menghadapi tantangan untuk membuat desain yang tidak hanya harus sesuai dengan budaya lokal, tetapi juga memiliki daya tahan terhadap gempa bumi.
Baca Juga :Yuk Lihat Rumah Masa Kecil Yusril Ihza di Belitung Timur, Asri Banget!
Seluruh atap diterangi oleh cahaya dari lingkungan sekitarnya dan menciptakan rasa aman meski di ruang kecil sehingga seolah-olah berada di bawah pohon besar.
Penghuni rumah ini adalah pasangan suami istri yang usianya sudah 50-an tahun.
Ruang keluarga terletak di lantai paling atas, dibingkai dengan balok kayu miring yang menjadi bagian dari struktur atap.
Tim Apollo telah membuat desain seperti ini di beberapa proyek propertinya, termasuk pada rumah yang diilhami dari suatu perahu besar. (*)