Walikota Ini Akan Membayar Ratusan Juta untuk Pindah ke Desanya

Jumat, 01 Februari 2019 | 19:00
housebeautiful

ilustrasi desa

IDEAonline - Bayangkan meninggalkan kehidupan kota dan pindah ke desa Italia kecil yang indah.

Lengkap dengan puncak bersalju, padang rumput yang dipenuhi bunga, dan sore hari yang dipenugi anggur.

Lalu, bayangkan bagaimana kamu dibayar untuk tinggal di sana.

CNN Travel melaporkan bahwa Giovanni Bruno Mattiet, walikota Locana, desa Alpine di Italia, bersedia membayar hingga sekitar Rp 140 juta kepada keluarga yang setuju untuk pindah ke daerah tersebut.

Baca Juga : Tengok Inspirasi Desain Apartemen 22 Meter Persegi, Tetap Nyaman dan Lega!

Mattiet sedang mencoba untuk menghidupkan kembali di desa tersebut.

"Populasi kami telah menyusut dari 7.000 penduduk pada awal 1900-an menjadi hampir 1.500 ketika orang-orang pergi mencari pekerjaan di pabrik-pabrik besar di Turin," katanya kepada CNN Travel.

"Sekolah kami setiap tahun menghadapi risiko ditutup karena beberapa murid. Saya tidak bisa membiarkan ini terjadi."Ada 40 kematian per tahun di Locana, dan hanya sepuluh kelahiran.

EuroTravelogue
EuroTravelogue

ilustrasi desa

Baca Juga : Ciptakan Kursi yang Ramah Lingkungan, Studio Ini Gunakan Kayu dan Plastik Daur Ulang

Jadi, walikota ingin membayar hingga Rp 140 juta selama tiga tahun bagi mereka yang mau pindah dan membantu menumbuhkan kota.

Keluarga harus memiliki anak dan gaji tahunan minimum sekitar Rp 100 juta pertahun untuk memenuhi persyaratan. Awalnya, Mattiet menawarkan kesepakatan hanya kepada orang Italia atau orang asing yang sudah tinggal di Italia.

Namun, kini dia juga memperpanjang tawaran itu kepada orang non-Italia di luar negeri.

Baca Juga : Berbentuk Tabung, Tengok Inspirasi Hunian di Tengah Kawasan Padat Penduduk

"Kami ingin menarik sebagian besar orang muda dan profesional yang bekerja dari jarak jauh atau bersedia memulai kegiatan di sini," kata walikota.

"Ada lusinan toko, bar, restoran, dan butik tertutup yang menunggu orang baru untuk menjalankannya."

(*)

Editor : Maulina Kadiranti

Baca Lainnya