Jelang Imlek, Yuk Kunjungi Klenteng yang Jadi Saksi Bisu Pembantaian 10.000 Orang Tionghoa

Sabtu, 02 Februari 2019 | 12:20
Rebiyyah Salasah

Jelang Imlek, Yuk Kunjungi Klenteng yang Jadi Saksi Bisu Pembantaian 10.000 Orang Tionghoa

IDEAonline -Menjelangperayaan Tahun Baru Imlek 2579/2019 pada Selasa (5/1/2019) mendatang, beberapa kawasan Pecinan mulai berhias diri.

Biasanya, menjelang perayaan Tahun Baru Imlek, beberapa kawasan Pecinan tersebut melakukan persiapan khusus seperti pemasangan lampion atau pembersihan klenteng.

Nah, jika IDEA Lovers ingin melihat atau merasakan suasana perayaan Tahun Baru Imlek, tak ada salahnya untuk berkunjung ke beberapa kawasan Pecinan yang ada di Jakarta.

Salah satu kawasan yang dikenal sebagai kawasan Pecinan di Jakarta yaitu kawasan Glodok.

Baca Juga : Jelang Imlek, Ini 4 Tips Mudah Hadirkan Suasana Tahun Baru di Rumah

Dulunya, kawasan Glodok merupakan bekas tempat isolasi kaum Tionghoa pada masa kolonial Belanda.

Pada abad 17, VOC menempatkan masyarakat Tionghoa dalam satu wilayah yang kini dikenal sebagai Pecinan.

Strategi ini diterapkan untuk menjaga kemanaan pasca-Perang China yang diawali dengan pembantaian 10.000 orang Tionghoa dalam Benteng Batavia.

Di kawasan ini terdapat banyak bangunan bersejarah di antaranya tempat ibadah.

Salah satu tempat ibadah yang ada di kawasan ini adalah Vihara Dharma Jaya atau klenteng Toasebio.

Vihara ini didominasi warna merah dengan dua atap organemn naga dan burung di sudut atapnya.

Rebiyyah Salasah

Jelang Imlek, Yuk Kunjungi Klenteng yang Jadi Saksi Bisu Pembantaian 10.000 Orang Tionghoa

Baca Juga : Ternyata Inilah Makna di Balik Dekorasi Tahun Baru Imlek

Di bagian belakang dibangun gedung tambahan yang bertingkat.

Vihara ini terletak di Jalan Kemenangan III, Kota Tua, Glodok dan merupakan salah satu klenteng tua yang masih berdiri di Jakarta.

"Bangunan ini dibangun tahun 1754 setelah pernah dibakar oleh VOC. Berarti tahun ini, sudah berusia 264 tahun," ujar Tawi Masali, pengurus Vihara.

Vihara ini nampak megah dan asri dengan dominasi warna merah dan kuning pada pilar dan atap vihara.

Rebiyyah Salasah

Jelang Imlek, Yuk Kunjungi Klenteng yang Jadi Saksi Bisu Pembantaian 10.000 Orang Tionghoa

Tampak lampion-lampion memenuhi langit-langit bangunan.

Bangunan masih asli dan tidak ada perubahan yang berarti sejak tahun 1754.

Hanya dilakukan renovasi-renovasi kecil untuk mejaga bangunan tetap kokoh.

Baca Juga : Sebentar Lagi Imlek! Berikut 5 Barang yang Harus Disingkirkan dari Lemari

Bersama Vihara Dharma Bhakti, Vihara Dharma Jaya merupakan vihara tertua tidak hanya di Glodok tapi di Jakarta. (*)

Tag

Editor : Maulina Kadiranti