IDEAonline - Saat musim hujan, warna langit Jakarta berubah menjadi gelap.
Saat itu pula banyak orang yang khawatir akan terjadinya hujan besar yang menyebabkan banjir dimana-mana.
Dalam catatan sejarahnya, sejak 1621 Jakarta sudah mengalami banjir besar, kemudian disusul tahun 1654, 1873, dan tahun 1918 pada jaman kolonial.
Banjir tetap berlanjut pada tahun 1979, 1996, 2002, 2007, dan kembali terjadi pada tahun 2013 ini.
Dalam catatan redaksi, banjir pada tahun 2013 juga membuat ratusan rumah di Jakarta terendam banjir, salah satunya perumahan elit Pluit Village.
Baca Juga : Jawab Tantangan Masa Depan, Intip Desain Hunian Tahan Banjir di London
Perumahan yang ada di kawasan Pluit ini terendam banjir sedalam 1,5 meter, bahkan hingga banjir di kawasan lain telah surut.
Ada juga perumahan di Pantai Mutiara, Green Garden Kedoya, Pantai Indah Kapuk, dan Kelapa Gading yang tiap siklus lima tahunan selalu dihampiri banjir.
Hampir kurang lebih seminggu daerah-daerah ini terendam banjir, walaupun sudah dibantu dengan pompa penyedot air.
Baca Juga : Ngerinya Banjir Bandang di Jeneponto, Rumah Hanyut Terbawa Arus
Tak hanya perumahan di Jakarta yang banyak terendam banjir, kota penyangga Jakarta pun ikut terendam banjir, seperti halnya Bekasi.
Di daerah itu, lebih dari 11 perumahan terkena banjir pada tahun 2013.
Terjadinya banjir disebabkan oleh pembangunan mal, perumahan, pertokoan, dan perkantoran yang tidak memerhatikan lingkungan hijau.
Faktor lainnya adalah karena curah hujan yang memang tinggi dan drainase yang buruk serta tidak optimalnya fungsi waduk.
Banjir yang rentan terjadi seharusnya membuat warga Jakarta dan sekitarnya lebih cermat memilih rumah.
Baca Juga : Waspadai Penyakit Ini Saat Terjadi Banjir, Gejalanya Kejang-kejang
Tidak ada jaminan pasti daerah yang sebelumnya tidak banjir tidak akan terkena banjir.
Namun sebaiknya pilih rumah yang berada di luar ancaman banjir, yang berada di ketinggian atau jauh dari sungai.
Dengan begini, diharapkan kerusakan dan kerugian dapat diminimalisir.
Lalu, bagaimana caranya agar kamu dapat memilih lokasi yang bebas banjir?
Cobalah 9 jurus jitu pilih perumahan bebas banjir ini.
Baca Juga : Agar Tidak Bocor Saat Musim Hujan, Perhatikan Hal 4 Tips Sebelum Memilih Genting
Pertama, kumpulkan informasi tentang perumahan dari teman, media massa, dan keluarga dekat.
Kedua, buatlah daftar perumahan sesuai lokasi yang diminati.
Setelah itu datangi langsung perumahan yang sudah didaftar untuk melihat lokasi dan keadaan.
Ketiga, saat dilokasi, cermati masterplan perumahan terutama sistem drainasenya.
Cek ke mana air yang masuk akan keluar.
Cek juga penampungan air yang akan keluar, apakah cukup besar, lebar, dan dalam serta apakah lebih rendah dari permukaan rumah.
Baca Juga : Stasiun di Swedia Ini Kebanjiran, Warga Justru Membuatnya Jadi Kolam Renang Raksasa
Jika lebih rendah, sebaiknya tidak dijadikan pilihan.
Keempat, jangan lupa tanyakan kepada warga sekitar, apakah pernah terjadi banjir diperumahan tersebut.
Lima, cek selokan atau gorong-gorong di depan rumah.
Keenam, perumahan yang ideal harus memiliki hirarki drainase yang baik.
Ada saluran tersier, sekunder, dan primer yang terhubung satu sama lain hingga ke daerah aliran sungai atau danau.
Baca Juga : Musim Hujan Bikin Dinding Lembab dan Berjamur, Begini Mengatasinya!
Ketujuh, lihat juga perumahan tersebut apakah memiliki area terbuka hijaunya.
Karena area terbuka hijau dapat berfungsi untuk penyerapan air yang datang.
Kedelapan, setelah memilih rumah dengan lokasi yang tepat, ada baiknya merancang rumah satu meter lebih tinggi dari jalan.
Kesembilan, pilih material dengan kualitas baik dan tepat guna sehingga tidak cepat mengalami kerusakan seperti cat, genting, dan lantai.
Perencanaan rumah tahan banjir ini memang mengeluarkan biaya yang tak sedikit.
Namun, dalam jangka panjang akan sangat bermanfaat. (*)
Baca Juga : Kenali 4 Masalah dan Solusi Rumah Bocor Saat Musim Hujan Tiba