IDEAonline - Tidak hanya kertas, ternyata seni melipat asal Jepang bisa diaplikasikan di dalam hunian loh, salah satunya origami house.
Dengan bentuk atap yang berlipat-lipat, rumah ini merupakan representasi dari seni melipat kertas atau origami asal Jepang.
Origami house ini berlokasi di Prefektur Mie Jepang yang berada di kawasan pedesaan yang lokasinya dihuni secara turun temurun.
Bangunan yang terdiri dari dua lantai ini dirancang oleh arsitek utama TSC Architects, Yoshiaki Tanaka.
Rumah ini dibingkai oleh atap sudut, yang dilipat di lima titik untuk menciptakan serangkaian sisi segitiga.
Atap dibuat hingga sisi-sisinya mencapai tanah sehingga menciptakan bentuk yang menyelubungi interior.
Sang desainer, Tanaka, mengungkapkan bahwa keberadaan atap origami yang menyerupai tenda.
Hal ini berguna menciptakan area yang cukup lapang dan aman untuk melindungi yang ada dalam rumah tersebut.
Baca Juga : Jadi Sentra Rotan di Kalimantan, Pemerintah Katingan Dorong Pengrajin Rotan agar Berjaya
Atap yang dibuat dengan kemiringan yang cukup tajam ini juga memberikan akses bagi penghuni rumah untuk melihat pemandangan pegunungan yang berada di belakang rumah.
Dengan demikian, pandangan mereka tidak terhalangi oleh atap.
Selain itu, Jepang merupakan negara yang memiliki 4 musim, yakni musim dingin, musim panas, musim semi, dan musim gugur.
Oleh karena itu, rumah-rumah di Jepang harus beradaptasi dengan perubahan empat musim tersebut, tak terkecuali dengan origami house ini.
Baca Juga : Mau Renovasi Dapur? Perhatikan 6 Tips Ini Agar Hasilnya Optimal
Atap origami ini ternyata multifungsi loh, IDEA Lovers.
Keberadaannya juga mampu mengontrol jumlah sinar matahari sekaligus menghindarkan dinding dari hujan.
Pada bagian bawah atap terdapat empat elevasi segitiga mengkombinasikan glazing dan material kayu pada permukaanya.
Segitiga terbesar berfungsi sebagai jalan masuk ke dalam rumah.
Baca Juga : Gunakan 5 Cara Ini untuk Usir Energi Negatif Saat Membersihkan Rumah
Rumah ini juga menggunakan fasad yang terbuat dari bahan kaca yang bertujuan agar cahaya matahari masuk ke dalam interior bangunan.
Layaknya rumah pada umumnya, terdapat ruang tamu, dapur, dan ruang makan di dalamnya.
Sementara, interior rumah ini didominasi dengan nuansa kayu, baik dari furnitur, lantai, maupun tiang-tiang penyangga rumah.
Tak lupa, ada pula sentuhan tradisional Jepang yang terdapat di pinggir-pinggir bangunan.
(*)