IDEAonline-Sebuah video yang memperlihatkan seorang eksekutif perusahaan membenamkan kepala karyawannya ke dalam sebuah "hotpot" memicu kemarahan netizen.
Video, yang direkam dua telepon genggam dan berdurasi sekitar satu menit itu awalnya dipublikasikan situs berita mingguan Shukan Shinco.
Namun, dengan cepat video itu menyebar ke media-media daring lainnya di Jepang.
Dalam video itu terlihat sekelompok orang berada di sebuah restoran makanan Jepang lengkap dengan bir dan piring-piring makanan di atas meja.
Baca Juga : Sedang Hamil 5 Bulan, Begini Cara Sarwendah Rayakan Imlek, Bikin Pangling!
Di tengah meja terdapat sebuah nabe, sebuah panci berisi air panas untuk merebus daging dan sayuran.
Nabe itu ditaruh di atas sebuah kompor kecil sehingga suhu panasnya tetap terjaga.
Tiba-tiba, seorang pria yang wajahnya tidak terlihat dalam video itu mencengkeram bagian belakang seorang pria dan membenamkannya ke dalam panci berisi air panas itu.
Artikel berlanjut setelah video berikut ini
Baca Juga : Cocok untuk Anda yang Berdompet Tipis, Ini Dia Apartemen Rp 300 Jutaan
Diketahui, pria yang melakukan itu adalah direktur perusahaan yang sedang berpesta dengan kliennya.
Saat wajah pria itu dibenamkan ke dalam panci terdengar tawa riuh dari orang-orang lain di sekitar meja tersebut.
Tidak puas dengan reaksi karyawannya, sang direktur diketahui berkata "Ada para klien di sini, buatlah lebih meriah!" sebelum akhirnya membenamkan kepala karyawannya ke nabe untuk kedua kalinya.
Baca Juga : Ditanya Mengenai Hubungannya dengan Syahrini, Reino Barack Malah Lakukan Hal Ini
Situs berita itu menyebut insiden di dalam video terjadi pada pesta akhir tahun 2015.
Mereka yang berpesta adalah para karyawan sebuah agensi hiburan yang berbasis di Shibuya Ward, Tokyo yang oleh harian Mainichi Shimbun disebut bernama MELM.
Video itu juga menyertakan sebuah foto yang memperlihatkan wajah pria yang dibenamkan ke dalam panci air panas penuh luka bakar.
Pria itu akhirnya mengajukan keluhan tindakan kriminal terhadap pemimpin perusahaan dan mencari uang ganti rugi.
Sebab, menurut surat laporannya ke polisi, pria itu membutuhkan waktu satu bulan untuk pulih dari luka-lukanya.
Baca Juga : Rumah Makin Nyaman dan Sensual Hanya dengan Warna Merah, Intip Tipsnya!
Sejauh ini belum jelas mengapa pria yang tak disebutkan namanya itu membutuhkan waktu tiga tahun untuk mengajukan gugatan.
Meski dalam jumpa pers pekan ini dia mengaku selalu trauma dan terbayang kembali peristiwa itu setiap kali melihat panci nabe.
Dia juga menuntut agar pemimpin perusahaan mengakui perbuatannya dan mempertanggungjawabkan perilakunya itu.
Sementara itu sang direktur berkata kalau itu "hanya bercanda".
Baca Juga : Sahabatan Walau Tak Gabung di Girls Squad, Marshanda Berikan Hadiah Spesial Untuk Nia Ramadhani
Reaksi netizen amat beragam.
Seorang bernama Yubaru lewat situs Japan Today mengatakan, menuntut kompensasi setelah tiga tahun amat irelevan.
"Perubahan apa yang diinginkan? Kekerasan tetaplah kekerasan dan direktur itu memiliki masalah pelecehan yang amat serius," ujar Yubaru.
Baca Juga : Tak Mungkin Bersatu, Mbak You Terawang Alasan Luna Maya dan Ariel Noah Sulit Untuk Kembali Bersama
Netizen lain menyebut pria itu mengalami nasib amat buruk dan mengecam pemimpin perusahaan.
Sedangkan pengguna internet lainnya mengatakan, direktur perusahaan harus dituntut melakukan tindakan kriminal.
Sedangkan, sejumlah orang yang menyaksikan peristiwa itu dan diam juga harus didakwa secara hukum.
Sesuai dengan undang-undang Jepang, tak ada aturan yang melarang pelecehan di tempat kerja sementara aturan pelecehan sosial dianggap "tak bergigi".
Baca Juga : Ben Kasyafani Unggah Foto Sienna, Warganet Gemas Lihat Kecantikan Putri Marshanda Saat Kenakan Hijab
Dalam sebuah penelitian yang dilakukan Konfederasi Serikat Dagang Jepang (JTUC) pada 2017 mengungkap setidaknya terjadi 1.000 kasus kekerasan di tempat kerja.
Dari jumlah itu, 30 persen menginginkan perawatan untuk penyakit-penyakit psikosomatis.
Sedangkan 20 persen lainnya memilih keluar dari tempat kerjanya.