IDEAonline - Pusat pertanian & teknologi komunitas baru telah diluncurkan di Krong Ssamraong, Kamboja.
Bangunan yang dirancang sebagai kolaborasi antara Squire & Partners dan SAWA untuk yayasan tunas hijau.
Dibangun oleh kontraktor lokal, petani dan para pemuda berusia 16-25 tahun selama lebih dari empat bulan.
Tak hanya itu, pusat pertanian ini juga dibantu oleh sukarelawan dari Inggris.
Baca Juga : 4 Cara Buat Ruang Kerja di Rumah, Tidak Hanya Fungsional Tetapi Juga Visual
Pengembangan ini menyediakan pendidikan dalam teknologi pertanian untuk mendukung anak-anak dan orang dewasa di komunitas lokal dan memfasilitasi peluang untuk usaha.
Elemen masterplan dirancang agar responsif terhadap iklim tropis, dilengkapi dengan lantai yang ditinggikan untuk meniadakan risiko banjir.
Lantai ini juga berfungsi untuk menyaring sinar matahari sambil memberikan ventilasi, dan atap yang menggantung untuk musim hujan.
Struktur utama menyediakan aula multi guna dengan ruang kantor, ruang penyimpanan, dan beranda yang dilengkapi dengan layar lebar.
Kerangka bangunan yang berbentuk persegi panjang yang kuat, bahan bangunan utama terdiri dari batu bata yang dibuat di lokasi dari tanah yang stabil, sekam / blok tanah liat, dan tirai bambu.
Singkong dan pasir plester digunakan untuk membuat dinding atas kolaborasi dengan pertanian organikh lokal.
Jalan masuk menuju ke dalam area akan dihiasi dengan cetakan bambu mengarah ke area beranda.
Pada area beranda terdapat countertops built-in yang digunakan untuk lokakarya atau sebagai toko pop up bagi para produsen lokal.
Baca Juga : Paduan Cita Rasa Meksiko dan Juga Kenyamanan Dalam Ruang, Ini Dia Cafe Sierra Madre!
Sementara, kantor dan penyimpanan menyediakan pemisah antara beranda sosial, dan dua ruang kelas yang terletak di kedua sisi lorong pusat.
Layar anyaman rumput yang dibuat oleh koperasi wanita lokal, dapat diturunkan untuk membanginya menjadi dua ruang atau digulung untuk membuat satu ruang pertemuan besar.
Tikar rumput juga digunakan sebagai kerai dan kanopi pada langit-langit, sementara keranjang nelayan bambu lokal digunakan kembali sebagai penutup lampu.
Menarik ya, IDEA Lovers?
(*)