IDEAonline -Sebuah tim yang dipimpin oleh profesor Xu Weiguo dari Sekolah Arsitektur Universitas Tsinghua, Beijing mencetak 3D jembatan beton sepanjang 26,3 meter.
Mereka mengklaim bahwa jembatan beton tersebut sebagai yang terpanjang di dunia.
Jembatan penyeberangan selebar 3,6 meter, yang membentang sebuah kanal di Distrik Baoshan Shanghai, dipasang awal tahun ini.
Jembatan ioni dirancang oleh Tsinghua University School of Architecture'sZoina Land Joint Research Center for Digital Architecture (JCDA), dan dibangun oleh Shanghai Wisdom Bay Investment Management Company.
Menurut JCDA, bentuk melengkung jembatanterinspirasi oleh Jembatan Anji yang berusia 1.400 tahun di Zhaoxian, yang merupakan jembatan tertua yang berdiri di Tiongkok.
Baca Juga : 8 Inspirasi Desain Ruang Kerja di Rumah, Cocok untuk Generasi Milenial
Meskipun bentuknya terinspirasi jembatan kuno, JCDApercaya bahwa jembatan menandai langkah menuju teknologi yang muncul digunakan lebih teratur pada proyek-proyek rekayasa dunia nyata.
"Penyelesaian jembatan penyeberangan menandai langkah yang memuaskan untuk teknologi ini dari penelitian dan pengembangan hingga aplikasi rekayasa praktis," kata JCDA.
"Pada saat yang sama, itu menandai masuknya teknologi cetak dan konstruksi beton 3DTiongkok ke tingkat lanjut dunia," lanjut JCDA.
Jembatan lengkung tunggal dibangun dari 176 unit beton yang dicetak menggunakan dua sistem pencetakan robotic-arm 3D. Semua komponen dicetak dalam waktu 450 jam.
Struktur jembatan terdiri dari 44 unit berongga, sedangkan dek dibangun dari 68 unit trotoar yang dibuat dalam "bentuk karang otak" yang diisi dengan kerikil putih.
Baca Juga : Lebih Kuat dari Keramik, Simak Kelebihan Lain Homogeneous Tile
Pegangan tangan dibuat dari 64 unit lebih lanjut. Semua komponen dicetak menggunakan komposit beton serat polietilen dan campuran.
Menurut desainer, jembatan itu jauh lebih murah untuk membangun struktur yang dibangun secara tradisional.
"Dibandingkan dengan jembatan konvensional dengan ukuran yang sama, biayanya hanya dua pertiga," kata JCDA.
"Ini terutama karena pencetakan dan konstruksi badan utama jembatan tidak menggunakan templat atau tulangan, sehingga menghemat biaya secara signifikan," tambah JCDA.
Jembatan tertanam dengan sistem pemantauan yang akan merekam bagaimana beton berubah bentuk seiring waktu.
Informasi ini akan digunakan untuk lebih membantu mengembangkan penggunaan pencetakan 3D untuk rekayasa.
Baca Juga : Menjadi Jantungnya Rumah, Ini 6 Langkah Sukses Membuat Dapur
Penggunaan pencetakan 3D dalam arsitektur dan teknik terus berkembang.
Tahun lalu, jembatan baja cetak 3D pertama di dunia diresmikan di Dutch Design Week, sementara tentara AS telah menggunakan pencetakan 3D untuk membuat barak. (*)