IDEAonline- Saat berjalan ke sebuah ruangan di dalam rumah, coba perhatikan bagaimana perasaan Anda.
Apakah lingkungan Anda menginspirasi? Atau apakah Anda mengalami perasaan yang kurang menyenangkan?
Jika perasaan yang kedua benar, Anda mungkin melihat kembali dekorasi dan kekacauan dalam ruang tersebut.
Pasalnya, hal ini dapat berdampak pada emosi Anda sehari-hari, menurut para ahli.
1. Barang-barang anak Ini bukan hanya mainan yang berserakan di lantai. Namun, barang-barang tersebut bisa meliputi baju, aksesori, dan hasil karya anak.
"Kekacauan dari anak-anak membuat orangtua khawatir karena sulit dibersihkan dan mencari ruang untuk menyimpannya," ujar psikologis Susan Bartell.
Kekhawatiran tersebut berujung pada perasaan akan hilangnya kontrol, yaitu perasaan orangtua dengan anak-anak saat hal-hal tidak berjalan semestinya.
Kotak-kotak mainan juga membuat orangtua merasa bahwa rumah tidak akan pernah bersih, sehingga tamu mungkin menilai rumah berantakan.
"Orangtua juga mempertanyakan berapa uang yang dihabiskan ketika melihat banyaknya barang-barang anak yang tidak digunakan," kata Bartell.
Baca Juga : Ani Yudhoyono Berterima Kasih Kepada Seluruh Masyarakat Indonesia yang Mendoakan, Intip Kondisi Terkininya!
2. Barang warisan dan hadiah Mungkin Anda memiliki sejumlah barang yang diberikan oleh keluarga atau teman terdekat.
Alih-alih memikirkan mereka setiap kali melihat barang tersebut, Anda justru lebih ingin menyingkirkannya.
"Kita menyimpan barang-barang warisan atau pemberian meskipun kita tidak suka atau gunakan karena kita merasa bersalah jika memberikannya lagi ke orang lain," kata Bartell.
Barang-barang ini tentu memengaruhi mood karena harus menyimpannya dan memenuhi ruang yang sebenarnya bisa digunakan untuk menyimpan barang Anda suka.
3. Barang masa kecil Ketika masih kecil, anak-anak memiliki barang kesayangan tertentu yang tidak pernah ketinggalan, misalnya boneka atau bantal.
Ada beberapa orang yang dengan kebiasaan ini yang berlanjut sampai dewasa.
"Menghadapi kenyataan bahwa barang berharga masa kecil tidak lagi 'ajaib', kadang-kadang memaksa kita untuk bertanya apa yang menjadi sumber kesenangan kita saat ini," tutur penulis "Inside the Flame: The Joy of Treasuring What You Already Have" Christina Waters.
Perubahan selalu menimbulkan pertanyaan tentang siapa kita dan apa yang kita inginkan dalam hidup.
Untuk menemukan bahwa koleksi boneka yang dimiliki sejak kecil tidak lagi menarik, merupakan proses pendewasaan.
4. Koleksi Beberapa koleksi lama memberikan beban ketika Anda tidak lagi menyukainya. Ini justru hanya memenuhi ruang rumah Anda.
"Koleksi berhubungan dengan memori di kehidupan seseorang dan kesulitan untuk menyingkirkan koleksi ini merupakan perasaan yang sering tidak disadari bakal menghilangkan memori tersebut," kata psikiatris Gail Saltz.(*)