Unik! Bangunan di Belanda Ini Fasadnya Gunakan 22 Emoji dari Aplikasi WhatsApp

Sabtu, 23 Februari 2019 | 19:30
boredpanda

Gedung di Belanda yang menggunakan 22 emoji pada fasadnya

IDEAonline-Kalau biasanya emoji atau emoticon biasanya hanya untuk aplikasi chating, sekarang berbeda.

Seorang arsitek bernama Changiz Tehrani akhirnya membawa 22 emoji dalam bangunan yang ia buat.

Bangunan yang terletak di Belanda ini memang unik karena menempatkan sebanyak 22 emoji pada bagian fasadnya.

“Dalam arsitektur klasik, mereka menggunakan kepala raja atau apapun, dan mereka meletakkannya di fasad.

Baca Juga : Gunakan Seni Nouveau, Uniknya Fasad Cermin Pusat Perbelanjaan di Paris

Jadi kami berpikir apa yang bisa kami guankan sebagai ornament sehingga Anda bisa melihat bangunan ini dalam 10 atau 20 tahun dan berkata, “Hei ini bangunan itu!” katanya dilansir dari Boredpanda.

Bangunan ini dibangun di sekitar garis-garis grid, dengan pilar-pilar batu bata, balok beton putih, dan lingkaran dekoratif di persimpangan.

Para emoji hanya muncul di satu sisi struktur, yang menghadap ke alun-alun kota dan pohon ek berusia 150 tahun.

Baca Juga : Raup Pendapatan Berkali Lipat, Ini Dia Rahasia Restoran di Amerika yang Tak Banyak Diketahui!

boredpanda

Rancangan bangunan

Bangunan itu sendiri adalah bangunan serba guna.

Terdapat toko-toko pada bagian lantai dasar dan flat di bagian atasnya.

22 emoji yang terdapat pada fasad merupakan emohi yang digunakan dalam aplikasi WhatsApp.

Emoji ini dikonversi menjadi model 3D oleh Attika Architekten.

Baca Juga : Sering Terlupakan, Area Ini Wajib Ada pada Bagian Hotel untuk Para Milenial!

boredpanda

Pembuatan emoji yang akan digunakan pada fasad

Hasilnya kemudia dikirim ke perusahaan bangunan yang terlibat dalam proyek.

Baca Juga : Dulunya Terminal Bandara John F Kennedy, Kini Disulap Jadi Hotel Super Mewah!

boredpanda

Tampilan fasad bangunan yang penuh dengan emoji

"Ada semua orang muda di sana, dan emoji adalah sesuatu dari sekarang," kata Tehrani, seorang karyawan dari perusahaan Belanda Attika Architekten.

Tehrani juga mengatakan bahwa banyak orang yang menyukai bangunan yang mereka buat, terutama anak muda.

“Para siswa duduk di alun-alun dan makan siang dan mereka berfoto.

Baca Juga : Berkolaborasi dengan Pengerajin, Pebisnis Furnitur Indonesia Masih Kelas 'Tukang Jahit'!

boredpanda

Alun alun di depan bangunan dengan fasad emoji

Mereka menyukainya.

Dan dengan arsitektur kami, kami selalu ingin memasukkan detail kecil yang membuat proyek sedikit lebih daripada bangunan yang membosankan. ”

Namun, beberapa orang tidak berpikir ini adalah ide yang bagus.

Baca Juga : Intip Desain Sirkuit Mandalika, Lokasi Penyelenggaraan MotoGP Indonesia

boredpanda

Fasad didominasi dengan batu bata dan terdapat jam pada bagian puncaknya

Sean Khorsandi, seorang profesor sejarah arsitektur dan teori di New York Institute of Technology, mengatakan kepada WIRED bahwa penggunaan emoji ini tidak memajukan pemikiran atau teknologi arsitektur.

Bahkan Khorsandi menyebut itu adalah lelucon.

Lebih jauh, Khorsandi menunjukkan bahwa sebagian besar diskusi tentang bangunan berfokus pada emoji, bukan pada desain pejalan kaki yang cukup.

Baca Juga : Instagramable, Ini Dia Trik Jitu Merancang Hotel Agar Dilirik Milernial!

"Menurut saya ini klise" tambahnya.

Namun upaya Tehrani dan timnya harus diapresiasi.

Terutama karena menciptakan sebuah bangunan yang disukai para anak muda.(*)

Editor : Maulina Kadiranti

Baca Lainnya