IDEAonline -Lahan merupakan komponen utama dalam pembangunan perkotaan, dan pengembangan wilayah.
Harganya terus melaju seiring masifnya pembangunan fisik yang dilakukan pemerintah maupun swasta.
Lonjakannya makin signifikan seiring percepatan proyek infrastruktur konektivitas yang digeber dalam empat tahun terakhir.
Baca Juga : Banjir Nyinyiran, Krisdayanti Bersihkan Sampah Kali dengan Tampilan Rapi, Warganet: Mau Konser?
Menurut Managing Director Lamudi Indonesia Mart Polman, pembangunan proyek infrastruktur konektivitas macam Light Rail Transit (LRT), jalan tol, dan Mass Rapid Transit (MRT), mengatrol pertumbuhan harga lahan sekitar 40 persen.
Di luar Jakarta yang sudah menembus angka rata-rata hampir Rp 4 juta per meter persegi untuk lahan termurah, Lamudi mencatat wilayah Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi juga menunjukkan kenaikan.
"Paling mahal ada di wilayah Tangerang Selatan dengan harga rata-rata Rp 6,47 juta per meter persegi," kata Mart kepada Kompas.com, Selasa (26/2/2019).
Disusul oleh Depok dengan angka rata-rata Rp 2,652 juta per meter persegi.
Kemudian lahan di Tangerang yang dilaporkan menunjukkan harga rata-rata Rp 1,84 juta per meter persegi.
Baca Juga : Berhasil Buat Nuklir di Kamar Tidurnya, Bocah Umur 14 Tahun Ini Jadi Ilmuwan Termuda Amerika!
Selanjutnya Bekasi dengan harga rata-rata Rp 1,49 juta per meter persegi.
Dan paling buncit Bogor seharga rata-rata Rp 1,39 juta per meter persegi.
Adapun harga lahan termurah di Jakarta, berdasarkan riset Lamudi Indonesia, terdapat di wilayah Pulogebang, Jakarta Timur.
Baca Juga : Sering Terlupakan, Jumlah Seater Ternyata Mempangaruhi Kenyamanan pada Sofa, Loh!
Kelurahan yang dipadati populasi hingga 67.000 jiwa tersebut menawarkan tanah dengan harga rata-rata Rp 3,95 juta per meter persegi.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Harga Tanah Terkini, Tangsel Paling Mahal