IDEAonline -TahukahIDEA Lovers bahwa karpet sudah mulai diproduksi massal di akhir abad 18?
Bahkan, sekitar 6.000 tahun sebelum Masehi, karpet sudah dibuat menggunakan benang wol.
Kata 'karpet' diserap dari bahasa Italia 'carpita', yang artinya memetik atau membubut.
Hal ini sesuai dengan asal karpet yang terbuat dari bulu domba.
Baca Juga : Miliki Banyak Kerajaan Bisnis, Intip Fakta Kedai Martabak Milik Luna Maya yang Laris Manis
Di Indonesia, karpet seringkali tertukar dengan permadani, yang dalam bahasa asing disebut sebagai rug atau island carpet.
Bentuk karpet yang sebenarnya adalah yang biasa kita lihat di kamar hotel, dengan porsinya yang memenuhi lantai ruangan.
Sementara, rugadalah karpet dalam bentuk mini, yang biasa diletakkan di tengah ruang sebagai pemanis.
Lalu, bagaimana karpet membantu IDEA Lovers?
Meski sudah begitu selektif dalam memilih furnitur, terkadang muncul masalah seperti kaki meja yang tidak rata.
Begitu pula jika permukaan lantai bermasalah.
Bukan saja karena tak bisa stabil, tapi juga menimbulkan bunyi yang berisik.
Beberapa dari IDEA Lovers mungkin menyelesaikannya dengan memasang pengganjal dari kertas atau busa.
Baca Juga : Intip Inspirasi 7 Ruang Bernuansa Orange, Tanpa Terkesan Ngejreng!
Daripada begitu, lebih baik tempatkan saja karpet di bagian bawahnya, sebagai alas.
Dengan ketebalan dan sifatnya yang lunak, karpet dapat membuat benda di atasnya berdiri lebih stabil, sekaligus menghilangkan bunyi-bunyian yang mengganggu.
Dijamin, meja tak akan bergoyang lagi. Rumah pun terlihat makin cantik.
(*)