IDEAonline -Meski terlihat seperti bangunan tua dari luar, ternyata ini adalah sebuah rumah dengan fasilitas mewah di dalamnya.
Namun, siapa yang sangka, rumah mewah milik Fabio Moroni ini ternyata dulunya adalah sebuah kandang sapi dan tempat penyimpanan jerami.
Setelah 20 tahun berlalu, Fabio akhirnya membeli rumah bekas Petani ini.
Rumah di kawasan Alpina, Italia ini kemudian direnovasi dengan bantuan beberapa arsitek selama tiga tahun.
Baca Juga : Berita Terkini: Ibunda Mikha Tambayong Meninggal Dunia, Begini Suasana Rumah Duka
Dengan tembok tebal dan arkade terbuka gaya khas Longobardi, bangunan ini sering jadi pusat perhatian.
Dengan luas 500 meter persegi, bangunan ini terdiri dari tiga lantai.
Ruang keluarga dan ruang kerja yang terletak di lantai satu ini tadinya adalah sebuah kandang sapi.
Fabio juga menunjukan foto lama sebelum rumah ini di bangun dalam sebuah album foto.
Baca Juga : Putus dari Hilda Vitria Khan, Anak Indigo Ini Terawang Jika Billy Syahputra Bakal Dekat dengan Seorang Janda
Di tengah rumah, terdapat tangga yang menghubungkan tiga lantai dan kedua sayap bangunan.
Konstruksi tangga dari rumah berbentuk L ini dirancang oleh arsitek asal Swiss Ricardo Bloomer.
Tangga ini berstruktur kayu dengan lapisan yang keras untuk menahan tangga sekaligus menunjang kosntruksi balok penahan lantai yang ada di atasnya.
Masuk ke ruang keluarga, area favorit Fabio dan istrinya ini juga dilengkapi dengan perapian.
Baca Juga : Mewakili Inggris, Miss Internasional 2018 Ini Ternyata Miliki Darah Indonesia, 'Ibu Saya orang Jakarta'
Ia juga menggunakan material lantai kayu untuk memberikan kesan hangat dalam ruangan.
Di belakangnya, terdapat ruangan memanjang di mana ada dapur, ruang makan, dan kamar mandi di dalamnya.
Sementara di lantai tiga, terdapat tempat tidur dan kamar mandi.
Daya tarik rumah ini terletak pada area balkon dan jendela besar.
Baca Juga : Inspirasi Villa Terapung di Maladewa, Buka Pintu Langsung Lautan biru
Fabio menggunakan kaca pemisah transparan berukuran besar untuk membatasi area balkon dan ruangan di dalam rumah.
Hal ini dilakukan agar ia tetap bisa menikmati pemandangan di luar meski berada di dalam rumah.
Fabio menjelaskan, sebagian balok besar penahan atap di rumah ini masih menggunakan balok bangunan lama.
Meski dibangun kembali, ia juga tak merenovasi beberapa sudut di rumah agar suasana zaman dulu masih tetap terasa.
(*)