IDEAonline -Selama lebih dari setengah abad, bandara di Israel terlihat kontras dengan banyak bagan lain dari negara itu.
Bahkan tak sedikit yng mengatakan jika desainnya ketinggalan zaman.
Namun hal ini tak lagi menjadi masalah, karena bandara baru Israel, Ilan and Asaf Ramon International Airport dirancang modern dan sangat kontras dengan lingkungan gurun yang melingkupinya.
Bandara baru tersebut dinamai sesuai nama astronot Israel, Ilan Ramon yang meninggal dalam bencana Space Shuttle Columbia pada 2003 dan nama putranya, Asaf yang merupakan pilot Angkatan Udara Israel yang meninggal saat latihan.
Konstruksi bandara menghabiskan biaya hingga 473,5 juta dollar AS.
Bandara yang berada di tengah gurun tersebut akan mulai beroperasi pada tahun ini.
Bandara ini berada di utara Eilat, sebuah kota yang berada di perbatasan selatan Israel.
Baca Juga : Inspirasi Desain WOHO, Sulap Rumah Tua Jadi Biro Arsitek Tampilannya Kekinian Banget!
Secara geografis, letak bandara lebih dekat ke pervatasab Yordania, Mesir, dan Arab Saudi daripada ke Yerusalem maupun Tel Aviv di utara.
Selain lokasinya, hal menarik lain dari bandara ini adalah lokasinya yang secara teknis sebagian besar infrastrukturnya berada di bawah tanah.
Seperti area penanganan bagasi, keamanan, operasi teknis, dan area di mana kendaraan memarkir dan mengantar penumpang.
Selain itu, lokasi bandara yang berada di tengah-tengah gurun membuat proses pembangunan menjadi salah satu tantangan lain.
Menurut arsitek yang bertugas merancang bandara, Asaf Mann dari Amir Mann-Ami Shinar Architects, iklim gurun yang ekstrem terkadang membuat proses pembangunan dimulai setelah matahari terbenam.
"Oleh karena itu kami menggunakan proyektor untuk menerangi area tersebut," ucap Mann.
Desain bandara juga mampu membuat cahaya matahari masuk ke dalam bangunan namun tanpa memberikan panas ke interior.
Baca Juga : Ngaku Dihamili, Ibunda Densu Sebut Anak DJ Verny Bukan Cucunya Lewat Bukti DNA, 'Orang Miskin Diam Aja Dulu'
"Karena panas, kami tidak menggunakan atap kaca skylight dalam desain, yang merupakan solusi khas untuk memungkinkan cahaya alami masuk ke terminal bandara," kata Mann.
Sebagai gantinya, tim arsitek menambahkan dua patio atau teras pusat yang mampu membawa cahaya masuk ke bangunan inti tanpa perlu khawatir akan panas.
Selain itu, tim tersebut juga mengangat selubung luar di atas gedung sekitar 15 hingga 20 sentimeter untuk membiarkan angin leluasa keluar masuk gedung.
Baca Juga : Dikomentari Mirip Lucinta Luna, Begini Isi Kamar Anak Bella Shofie Lengkap dengan Bath Tub Canggih
"Kami juga menambahkan panel alumunium putih pada bagian luar untuk membantu memantulkan cahaya dari bangunan, lebih lanjut untuk mengurangi suhu bangunan," lanjut Mann.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Di Tengah Gurun, Bandara Baru Israel Bisa Halau Panas