Keramika 2019, Pameran Keramik Terbesar Sebagai Upaya Dorong Dunia Industri Keramik di Indonesia

Minggu, 17 Maret 2019 | 08:00
IDEA/Agnes

Pameran Keramika dan Megabuild

IDEAonline–Hadirkan puluhan produsen keramik ternama Indonesia beserta industri pendukung dalam dan luar negeri, Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (ASAKI) menyelenggarakan pameran keramik terbesar di Indonesia.

Bekerja sama dengan Reed Panorama Exhibitions, pameran ini bertajuk KERAMIKA 2019.

Acara ini berlangsung bersamaan dengan Megabuild yang diselenggarakan di Jakarta Convention Center.

Resmi dibuka oleh Menteri Perindustrian, Airlangga Hartanto pada Kamis (14/3/2019) didampingi oleh Ketua Umum Asaki, Edy Suyanto dan General Manager Reed Panorama Exhibitions, Steven Chwee.

Baca Juga : Bingung Akan Memakai Lantai Kayu? Simak 6 Pertimbangan Sebelum Memasang

KERAMIKA 2019 akan berlangsung selama 4 hari mulai tanggal 14 – 17 Maret 2019, di Hall A & B, Jakarta Convention Center, mulai jam 10.00 – 20.00 WIB.

Acara ini juga terbuka untuk umum.

Sebagai gambaran, perkembangan produksi keramik tile (lantai dan dinding) dalam lima tahun terakhir (2013-2017) meningkat rata rata 10,3% per tahun, dari 247.52 juta M2 ditahun 2013 menjadi 366,59 juta M2 ditahun 2017.

Baca Juga : 5 Fakta yang Bahayanya Jamur Putih di Rumah, Segera Bersihkan Dengan Sikat Halus

IDEA/Agnes

Suasana booth di pameran Keramika

Dimana pada tahun 2013 ekspor keramik tile sebanyak 36.85 juta meter kubik (M2) dengan nilai US$ 44,22 juta ditahun 2017 ekspornya meningkat menjadi 51,69 juta M2 senilai US$ 75,87 juta. Dengan Negera tujuan terbesar adalah Korea Selatan, Thailand, Malaysia, Taiwan, Australia dan Amerika Serikat.*)

Meningkatnya produksi ini akibat adanya ekspansi yang dilakukan oleh beberapa produsen keramik.

Seperti yang kita ketahui, keramik Indonesia memang sangat digemari pasar Internasional.

Baca Juga : Kenapa Kapur Barus Berubah Ukuran Setelah Diletakkan di Kamar Mandi? Ini Dia Jawaban yang Tak Terduga!

Namun untuk pasar dalam negeri, maraknya arus impor dari Tiongkok,Vietnam dan India serta mahalnya harga gas, kurs rupiah yang belum stabil dan turunnya bea masuk impor membuat Industri ini sulit berkembang.

Namun dengan diberlakukannya Safeguard ada angin segar yang dirasakan oleh para pelaku Industri Keramik untuk terus berkembang guna memenuhi pasar dalam negeri yang cukup besar.

Edy Suyanto, Ketua Umum Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (ASAKI) mengatakan bahwa sebagai produsen keramik Indonesia kita mampu memenuhi seluruh kebutuhan pasar dalam negeri, namun untuk itu diperlukan kepercayaan dari para pelaku usaha dan pemilik properti di Indonesia untuk memilih keramik buatan Indonesia sebagai pilihan utama.

Baca Juga : Minuman Ringan Tumpah di Karpet? Jangan Cemas, Cara Membersihkannya Mudah

Oleh karena itu guna meningkatkan daya saing industri keramik Indonesia setelah pemberlakuan safeguard dan kesiapan industri keramik memasuki era revolusi industri 4.0, kami bekerjasama dengan berbagai pihak seperti Kementerian Perindustrian Republik Indonesia, Kamar Dagang dan Industry Indonesia (KADIN), Arsitek Indonesia, Akademisi dan praktisi menyelenggarakan Seminar Nasional, tambah Edy.

Dilain Pihak Steven Chwee, General Manager Reed Panorama Exhibitions mengatakan, “Kami sangat mengapresiasi komitmen serta langkah-langkah yang diambil oleh ASAKI untuk terus menyemangati industri keramik Indonesia, oleh karena itu Kami berharap melalui pameran KERAMIKA 2019 dapat terus menyuarakan aspirasi industri keramik untuk lebih maju dan meningkatkan kepercayaan para pelaku usaha dan pemilik property untuk memilih Keramik buatan Indonesia.”

Selain Seminar Nasional, Keramika 2019 juga menyelenggarakan ceramic techlab yang akan membahas tren local dan global design dan teknologi termutahir industri keramik, dipandu oleh design interior dan pelaku usaha keramik ternama manca negara.(*)

Tag

Editor : Maulina Kadiranti