IDEAonline-Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, benar-benar serius mengembalikan landmark kota Istanbul, Hagia Sophia sebagai masjid.
Dikutip dari kompas.com, dalam wawancaranya dengan kanal televisi A Haber, Erdogan mengungkapkan bahwa menempatkan Hagia Sophia sebagai museum merupakan ‘kesalahan besar’.
"Kami pikir waktunya telah tiba mengambil langkah itu dengan mempertimbangkan permintaan dari warga Turki," ucap Erdogan dikutip AFP Rabu (27/3/2019).
Presiden berusia 65 tahun itu mengatakan bahwa bangunan ini akan dicabut statusnya sebagai museum dan akan dikembalikan fungsinya sebagai masjid.
Baca Juga : Gerakan Earth Hour 2019 Dorong Masyarakat Gunakan Transportasi Umum Demi Kurangi Emisi Gas Rumah Kaca
Hagia Sophia awalnya memang masjid seperti di era Kekaisaran Ottoman.
"Mereka yang ingin datang ke Hagia Sophia bakal mengunjungi Masjid Hagia Sophia," tutur mantan Perdana Menteri Turki periode 2003-2014 itu.
Hagia Sophia sendiri dibangun pada tahun 537 Masehi, tepatnya pada abad pertengahan.
Awal mula dibangun, Hagia Sophia ini adalah Gereja Kristen Ortodox Yunan yang dibangun pada pemerintahan Kaisar Byzantium, Justinian I.
Baca Juga : Putus dari Reino Barack, Saat Ini Luna Maya Tak Ingin Jalin Hubungan dengan Siapapun
Kala itu, Hagia Sophia dibangun oleh dua arsitek Yunani yaitu Isidore of Miletus dan Anthemius of Trailes.
Hagia Sophia menjadi masjid ketika Sultan Mehmed Sang Penakluk merebut Konstatinopel.
Konstantinopel adalah nama lain dari Istanbul pada 1453.
Setelah itu, bangunan yang sempat menjadi katedral terbesar di dunia selama 1.000 tahun ini mulai dialihfungsikan menjadi museum pada 1 Februari 1935.
Setelah lebih dari 80 tahun menjadi museum, Presiden Turki Erdogan akhirnya akan mengembalikan fungsinya sebagai masjid.
Baca Juga : 5 Inspirasi Ruang Penyimpanan Ini Bisa Jadi Solusi Dapur Berantakan
Erdogan juga mengucapkan kans tersebut di tengah kampanye partainya, Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) jelang pemilu lokal pada 31 Maret mendatang.
Dia melanjutkan, pembahasan mengenai perubahan status Hagia Sophia dari museum menjadi masjid bakal dilaksanakan selepas pemilihan.
Namun AFP melaporkan, perubahan itu berpotensi menimbulkan konflik dengan Yunani dan Turki yang merupakan anggota Organisasi Perjanjian Atlantik Utara (NATO).
Disinggung mengenai potensi kritik yang terjadi, Erdogan menyatakan dia menyoroti tentang serangan yang menargetkan Masjid Al Aqsa di Yerusalem.
"Mereka yang tetap diam dalam serangan ini tidak berhak memberikan nasihat kepada kami apa yang harus dilakukan (mengenai Hagia Sophia)," tegas Erdogan.(*)
Baca Juga : Pasar di Rotterdam Ini Dipenuhi Mural Sayuran di Dinding dan Langit-langit