IDEAonline - Rumah pada umumnya terletak diatas permukaan tanah.
Nah, berbeda dengan rumah yang satu ini.
Memiliki tempat tinggal di tepi jurang beratapkan kolam renang pasti tak pernah terlintas dalam pikiran siapa pun.
Kecuali Open Platform for Architecture (OPA) yang justru mampu merealisasikannya dengan membuat casa brutale untuk mewujudkan hal tersebut.
Casa brutale merupakan kesatuan dari kesederhanaan dan harmoni dalam sebuah arsitektur kontemporer.
Melalui casa brutale, OPA berharap mampu menyatukan nilai-nilai estetika, struktur, fungsi dan teknik pembangunan dalam sebuah hunian atau tempat tinggal.
Dibangun di tepi jurang dekat Laut Aegean, Yunani, casa brutale "bersemayam" di dalam bumi dan terbungkus indah oleh permukaan sekitarnya.
Meski terkesan penuh inovasi dan improvisasi, casa brutale dibangun berdasarkan bahan-bahan sederhana seperti kayu, kaca, dan beton baku.
Baca Juga : Minyak Menempel di Perabot Plastik Susah Dibersihkan? Gunakan Cara ini, Dijamin Langsung Kesat!
OPA fokus pada lanskap dan laut yang menjadi pemandangan utama casa brutale.
Selain itu, desainnya yang berada "di dalam" tanah membuat bangunan ini tidak meluas di atas permukaan tanah, sebaliknya justru memberikan batasan pada fasad tunggal yang membelah tebing secara vertikal.
Selain pemandangan laut, casa brutale juga memiliki atap berupa kolam renang terbuat dari kristal dengan kaca bertulang.
Bagian bawah yang mengilap berfungsi sebagai sebuah cahaya langit (skylight) yang masuk melalui sela air di kolam renang.
Selain sebagai bahan kolam renang, kaca besar juga digunakan untuk menutupi keseluruhan fasad di tepi jurang.
Ada sekitar 50 anak tangga yang digunakan sebelum mencapai bagian bawah rumah.
Baca Juga : Barang Ini Tidak Boleh Diletakkan Dekat Kulkas, Bahayanya Tak Main-main!
Bagian bawah merupakan bagian utama dari casa brutale dengan desain tinggi dan pintu putar berbahan kayu.
Di bagian dalam casa brutale terlihat terbuka dan begitu sederhana.
Sebuah meja makan beton dan seperangkat tempat duduk berbahan sama terlihat serasi dengan permukaan kayu di tempat duduknya.
Kesederhanaan semakin terlihat dengan adanya sebuah perapian di belakang kursi tersebut.
Sebuah tangga baja tipis dibuat mengarah dari dapur ke mezanin yang sengaja dirancang untuk kamar tidur utama.
Baca Juga : Break Syuting, Nia Ramadhani Tampak Sindir Wijaya Saputra 'Gerakan Lo Kilat'
Seperti perabotan lainnya, bingkai tempat tidur terbuat dari beton dan kayu serta dinding kaca meningkatkan permainan cahaya dan bayangan di dalam rumah.
Di lantai utama terdapat ruang tamu dengan lorong kecil yang mengarah pada tempat penyimpanan dan kamar mandi.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Menantang, Rumah Tepi Jurang dengan Atap Kolam Renang!