Mainan Tradisional Pun Asyik, Kenalkan ke Anak 6 Jenis Populer Ini

Jumat, 05 April 2019 | 16:16
Foto Adeline Krisanti arsitek Samual Tsang

Bermain di area luar bersama teman menjadi kegiatan paling menarik bagi anak.

IDEAOnline-Zaman sekarang, anak-anak kehilangan sekitar 50% area luar rumah sebagai area bermain mereka.

Padahal di masa pertumbuhannya, ada banyak hal yang bisa dipakai sebagai sarana mengembangkan fisik dan psikisnya, salah satunya dengan bermain.

Permainan yang dulu mungkin sangat akrab bagi orang tua, mungkin saat ini sudah sulit ditemui dan dilakukan oleh anak-anak zaman sekarang.

Terdorong oleh kemajuan zaman, permainan tradisional pun berangsur-angsur punah.

Padahal permainan ini merupakan bagian dari kebudayaan Indonesia yang tak boleh hilang.

Tak ada salahnya jika permainan ini dikenalkan kepada mereka.

Baca Juga : 5 Ide Desain Penyimpanan Mainan Anak, Kamar Pun Jadi Tetap Rapi

Baca Juga : Funitur untuk Anak Ini dari Daur Ulang Mainan Lama, Bentuknya Gemesin!

Selain bisa mengisi hari ceria mereka, main-mainan tradisional umumnya melibatkan interaksi dengan teman-temannya sehingga melatih anak bersosialisasi.

Enam contoh permainan tradisional ini dapat juga dilakukan di ruang yang terbatas di area luar, bahkan di dalam rumah.

Galasin

Budaya Jawa

Galasin melatih motorik dan tanggung jawab terhadap tugasnya.

Dimulai dengan membagi anggota menjadi dua grup dengan gambreng, galasin dimainkan dengan melewati zona yang dijaga lawan hingga batas terakhir.

Galasin dikenal juga dengan nama benteng, galah asin, dan gobak sodor.

Baca Juga : Latih Kepekaan Pancaindra Anak dengan Dekorasi, Ini Cara Memilihnya!

Baca Juga : Tinggal di Apartemen, Anak Bella Shofie Nikmati Ruang Bermainnya yang Lengkap dengan Perosotan dan Ayunan Warna-warni

Engklek

Budaya Jawa

Engklek melatih keseimbangan dan kedisiplinan pada aturan dan koridor.

Setelah menggambar kotak-kotak di atas pelataran semen atau aspal dengan kapur, engklek dapat dimainkan.

Ada sejarah mengatakan asal engklek dari nama Belanda zondag-maandag.

Nama lain engklek yaitu demprak, sunda manda, teklek.

Kelereng

Informasi Budaya Jawa

Melatih fokus dan ketepatan berpikir dan bertindak.

Mainan kecil bulat ini umumnya terbuat dari kaca, tanah liat, atau batu alam.

Permainan ini telah ada sejak 3.000 SM.

Nama lain kelereng yaitu gundu (Betawi), neker (Jawa), kalenci (Jawa Barat), ekar (Palembang), kleker (Banjar).

Baca Juga : Empat Inspirasi Ruang Favorit Anak, Penuh Warna dan Desain Unik

anBaca Juga : Latih Kepekaan Pancaindra Anak dengan Dekorasi, Ini Cara Memilihnya!

Egrang

Worldpress

Melatih keseimbangan dan keberanian.

Permainan legenda khas Indonesia ini populer di era tahun 1970-an.

Di kalangan masyarakat Betawi, egrang banyak dimainkan untuk mengiringi ondel-ondel.

Nama lain egrang yaitu terompah pancung (Lampung), jangkungan (Sumatera Utara).

Congklak

Budaya Jawa

Melatih kecakapan berhitung dan ketelitian.

Sejarah mengatakan, permainan adat Jawa ini berasal dari Arab.

Biji-bijian yang digunakan terbuat dari cangkang kerang atau biji tumbuhan.

Nama lain congklak yaitu dakon atau dakhon (Jawa), dentuman lamban (Lampung).

Baca Juga : Manfaatkan 3 Area Tak Terduga Ini Untuk Rak Mainan Anak di Kamar

Baca Juga : Mengerikan, Ilmuwan Menemukan Ini di Bebek Karet Mainan!

Gasing

Grid.id

Melatih kecerdikan anak.

Gasing adalah salah satu mainan tertua di dunia yang telah menyebar di seluruh pelosok tanah air dan menjadi bagian dari budaya setempat.

Nama lain gasing yaitu gangsing atau panggal (Jawa Barat), pukang (Lampung), begasing (Kalimantan).

(*)

Editor : Maulina Kadiranti

Baca Lainnya