Laporan Majalah IDEA Khusus94/VIII/2011
IDEAonline -Rumah Tanggamerupakan bagian terkecil dari komunitas penduduk, tapi mempunyai dampak yang sangat besar dalam kontribusi persampahan Indonesia.
Di Jakarta, rumah tangga menyumbang 59% dari total sampah yang masuk ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir).
Oleh karena itu, source reduction (reduksi mulai dari sumbernya atau rumah tangga) sebaiknya dilakukan pada setiap rumah.
Pengurangan sampah yang dimaksud adalah pembatasan timbulnya sampah, pendauran ulang sampah, dan atau pemanfaatan kembali sampah (UU RI No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah).
Yuk, lakukan 4R mulai dari sekarang!
Baca Juga : Lantai Marmer Habiskan Biaya Hingga Rp 700 Juta, Rumah Mewah Nikita Mirzani Kembali Jadi Sorotan Netizen
Reduce
Mengurangi penggunaan dan pembelian barang-barang yang berpotensi menimbulkan sampah, khususnya yang tidak terurai.
Reuse
Menggunakan kembali barang-barang yang masih dapat digunakan dan menghindari pembelian barang-barang disposal (sekali pakai, buang).
Recycle
Mendaur ulang barang bekas pakai menjadi barang baru yang bermanfaat.
Replace
Mengganti penggunaan barang-barang yang menimbulkan potensi merusak lingkungan dengan barang-barang yang ramah lingkungan (mengubah perilaku kita untuk lebih “cermat-lingkungan” terhadap barang-barang yang kita gunakan).
Lalu, bagaimana cara melakukan penghematan sampah?
1. Belanja kebutuhan rumah tangga sesuai proporsi.
2. Bawalah tas belanja sendiri untuk mengurangi penggunaan kantong plastik.
3. Bawalah wadah makan dan minum saat bepergian untuk menghindari pembelian makanan dan minuman dalam plastik dan kaleng.
4. Hindari membeli kemasan sachet, lebih baik membeli volume besar dalam satu wadah.
5. Usahakan makan di tempat dengan menggunakan piring dan gelas daripada harus menggunakan styrofoam dan plastik untuk membawa pulang makanan dan minuman.
6. Kurangi pemakaian popok bayi sekali pakai. Kombinasikan dengan popok kain.
Terlepas dari hal tersebut, mari kita cari tahu cara menangani sampah organik san non organik yang bersumber dari hunian kita masing-masing.
1. Letakkan keranjang sampah di tempat yang terlindung dari hujan dan terpaan angin.
2. Pisahkan sampah organik dan anorganik.
Dapat pula dipisahkan menjadi tiga bagian: sampah basah organik (nasi, sayuran, dll), sampah kering organik (kertas, lidi, tusuk gigi, korek api, dll), dan sampah anorganik (logam, plastik, kaleng, dll).
3. Jaga agar tempat sampah tidak menjadi sarang binatang dan jauhkan pula dari jangkauan binatang peliharaan.
4. Bak sampah harus tertutup, namun mudah dijangkau petugas kebersihan (mempunyai tutup yang mudah dibuka).
5. Jangan membakar sampah di tempat padat penduduk, jangan pula mengubur sampah anorganik dan sampah kimia, seperti obat-obatan kadaluwarsa.
IDEA lovers seringkali obat-pbatan di rumah tidak bisa dipakai lagi dan bingung harus dibuang.
Nah, ini dia cara yang bisa dilakukan untuk menangani sampah obat di rumah!
1. Vitamin dan mineral dapat digunakan sebagai pupuk, biasanya tersedia dalam bentuk kapsul, tablet, dan cair
a. Kapsul: isi kapsul dikeluarkan dan ditaburkan pada tanah/tanaman.
b. Tablet: hancurkan tablet hingga berbentuk bubuk, lalu taburkan pada tanah/tanaman.
c. Cair: bisa langsung dituangkan pada tanaman.
2. Obat kadaluarsa yang lain dapat dititipkan ke apotik atau rumah sakit untuk pemusnahan rutin.
Baca Juga : Makin Canggih Saja, Kamar Mandi Ini Dilengkapi Gelembung Busa untuk Pijat Tubuh! Kok Bisa?
(*)